Metal Detection in Food Industries



Keamanan pangan merupakan paremeter utama yang perlu terus dijaga oleh industri pangan.  Untuk meningkatkan jaminan keamanan pangan, industri perlu menjaga produk agar tidak terkontaminasi dalam setiap tahapan prosesnya.  Head of Sales Mettler Toledo Safeline Metal Detection –Mike Bradley, mengungkapkan kontaminasi dapat terjadi dimana saja, mulai dari bahan baku, proses maintenance, in-plant processing, hingga personil. 

Logam merupakan salah satu kontaminan yang banyak diwaspadai.  “Oleh sebab itu diperlukan metal detector yang memadai untuk memastikan keamanan produk yang diproduksi,” kata Mike dalam Food Safety & Compliance Seminar yang diadakan oleh Mettler Toledo di Hotel Harris Bekasi, 24 Maret lalu.  Dalam kesempatan tersebut Mike mengungkapkan, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi sensitivitas metal detector, yakni size aperture, posisi logam dalam aperture, jenis logam, bentuk dan orientasi logam, jenis produk, frekuensi operasi, kecepatan proses, kondisi lingkungan, jenis kemasan, dan cara instalasi metal detector-nya.  “Sensitivitas metal detector didefinisinkan sebagai diameter metal terkecil dari jenis logam tertentu yang dapat dideteksi oleh bagian tengah metal detector aperture,” ungkap Mike.

Lebih lanjut Mike menjelaskan, bahwa pengendalian kontaminasi logam juga telah diatur diberbagai sistem jaminan keamanan pangan internasional.  “Dalam HACCP, BRC, IFS, dan FSSC 22000 diungkapkan dengan jelas mengenai pentingnya metal detector,” tutur Mike.  Oleh sebab itu, penggunaan metal detector dalam industri pangan, selain untuk tujuan keamanan pangan, juga penting guna memenuhi persyaratan sertifikasi dan regulasi.  Fri-09

Artikel Lainnya