Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, ekspor rempah- rempah Indonesia seperti pala, cengkeh, dan anise menunjukkan tren positif dengan lebih dari 20% selama lima tahun terakhir. Namun, produksi rempah-rempah Indonesia masih menempati peringkat ke-4 secara global setelah India, Tiongkok, dan Nigeria. Untuk kinerja ekspor, Indonesia berada pada peringkat ke-10 setelah Tiongkok, India, Belanda, dan Jerman. Dengan adanya inisiasi program Indonesia Spice Up the World, pemerintah berharap ekspor rempah dapat meningkat melalui promosi gastronomi Indonesia. Fokus ekspor tahun ini adalah diversifikasi produk dan pasar. Rempah- rempah Indonesia harus diakui dunia. Itu adalah tantangan kami untuk mempromosikan rempah-rempah Indonesia melalui banyak acara.
Untuk dapat mendorong ekspor rempah tersebut, ada empat strategi yang dapat dilakukan yakni (1) standar, (2) organik, (3) penjenamaan (branding), dan (4) promosi. Standar perlu dilakukan untuk memastikan kualitas yang prima dan konsisten. Hal ini termasuk praktik pertanian yang baik, persyaratan teknis, dan spesifikasi produk. Selanjutnya untuk organik, diperlukan karena pergeseran pasar konsumen yang menginginkan produk- produk dengan klaim organik dan berkelanjutan. Untuk penjenamaan dan promosi juga perlu digalakkan karena dapat meningkatkan kreativitas para pelaku usaha untuk permintaan global.
Lebih lengkapnya silakan baca secara langsung FoodReview Indonesia edisi Juni 2022: Pangan Harus Aman dengan fitur digital interaktif yang dapat diakses pada https://bit.ly/onlinejuni22fri
Tidak mau ketinggalan setiap edisinya?
Daftar langsung untuk berlangganan (GRATIS) https://bit.ly/FRIDIGITAL
Gabung dan lengkapi koleksi majalah FoodReview:
Newsletter: http://bit.ly/fricommunity
Search FOODREVIEW on TOKOPEDIA & SHOPEE
#foodreviewindonesia #foodscience #foodtechnology #ilmupangan #teknologipangan #industripangan #food #pangan #harus #aman #food #safety #is #a #must #food #safety #is #everyone's #business