Industri pangan merupakan sektor strategis yang penting dalam mendukung pertumbuhan perekonomian Indonesia, yang menurut data dari Kementerian Perindustrian, memberikan kontribusi sebesar 6,5% terhadap PDB nasional pada tahun 2023 dan nilai investasi pada industri makanan dan minuman sekitar Rp85,1 triliun pada tahun 2023.
Dengan kinerja yang sangat mengesankan tersebut, Informa Markets kembali menyelenggarakan pameran bertajuk Food Ingredients (Fi) Asia Indonesia 2024 pada 4-6 September 2024 di JIExpo Kemayoran Jakarta. Dalam jumpa pers di Jakarta pada Senin (20/8), Regional Portfolio Director (ASEAN) Informa Markets Rose Chitanuwat, mengatakan, “Food Ingredients (Fi) Asia Indonesia 2024 hadir dengan skala yang lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kami menargetkan untuk menarik lebih dari 22.800 pengunjung selama acara berlangsung, dengan lebih dari 700 penyedia merek ternama dari 38 negara yang akan bergabung."
Ia menambahkan, akan ada banyak diskusi komprehensif dan edukatif terkait bahan pangan, seperti pengganti gula dalam makanan dan minuman, serta penerapan kebijakan halal di Indonesia. Ini akan menjadi ajang yang tepat untuk pengembangan bisnis, memperluas wawasan, sekaligus menjadi platform networking bagi para pelaku bisnis makanan dan minuman.
Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S. Lukman dalam kesempatan itu menjelaskan, industri makanan dan minuman terus menunjukkan tren positif. Tahun ini peningkatan pertumbuhan ditargetkan bisa menyentuh angka 5-7% jika dibandingkan dengan tahun lalu. Tentunya, untuk mendorong pertumbuhannya, industri ini harus terus bertransformasi dan melakukan inovasi. Diperlukan juga penerapan teknologi yang bisa membantu untuk mengembangkan dan mengolah bahan makanan dan minuman agar bisa menaikkan harga jual. Kami optimis industri ini bisa menjadi salah satu motor penggerak ekonomi di Indonesia dan negara-negara Asia.
Inovasi teknologi adalah pendorong utama dalam transformasi industri pangan yang diharapkan mampu memberikan efisiensi biaya dari sisi produksi sehingga memberikan harga yang bersaing, mengurangi cacat produk, hingga meningkatkan kapasitas produksi. Lebih dari itu, teknologi berperan penting dalam upaya peningkatan ekonomi hijau yang menerapkan prinsip ramah lingkungan, memanfaatkan energi terbarukan, meningkatkan efisiensi energi, serta mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.
Guru Besar dan Ilmuwan Senior dari South East Asian Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center, IPB University Prof. Dr. Purwiyatno Hariyadi menambahkan, mulai dari pemilihan ingredien pangan sampai produk akhir siap konsumsi, industri harus memastikan produknya aman, bergizi, fungsional, dan ramah lingkungan. Ingredien pangan, sebagai komponen utama dalam produk makanan, memegang peranan krusial dalam mencapai tujuan tersebut. Seperti yang didefinisikan oleh Codex Alimentarius Commission, ingredien pangan adalah segala bahan yang digunakan untuk membuat makanan, termasuk bahan tambahan pangan dan zat-zat lainnya yang tetap ada dalam produk akhir.
Pameran FiA-Indonesia 2024 menjadi platform penting bagi industri, pemerintah, akademisi, dan pelaku industri untuk berkolaborasi menggali potensi ingredien pangan lokal Indonesia. Dengan demikian, diharapkan dapat mendorong inovasi, meningkatkan daya saing industri pangan nasional di kancah global, serta memperkuat ketahanan pangan.
Adapun Direktur PT Lautan Natural Krimerindo Juwono Hartanto yang juga hadir dalam acara tersebut mengatakan, Food Ingredients (Fi) Asia Indonesia 2024 merupakan salah satu ajang yang tepat untuk memperluas jejaring, tidak hanya dengan para pelaku bisnis dengan skala lokal, namun juga internasional.
Setelah beberapa kali mengikuti pameran bersama Food Ingredients (Fi) Asia, banyak peluang yang didapatkan. Selain itu, banyak ilmu dan perkembangan terbaru di industri makanan dan minuman yang bisa diperolehkan saat mengikuti acara ini. "Saya merasa ini adalah one-stop-event yang menjawab berbagai kebutuhan para pelaku bisnis di industri makanan dan minuman,” kata Juwono Hartanto. FRI-08