Membidik Target Pasar Pasangan Muda Profesional


Besarnya potensi pasar Indonesia ini pulalah yang menyebabkan para pelaku bisnis dari berbagai belahan dunia baik dari Eropa, Amerika maupun Asia untuk berbondong-bondong mengincar pasar paling potensial di dunia setelah Cina dan India ini. Para pelaku bisnis di Indonesia diharapkan bisa lebih memanfaatkan peluang pasar domestik ini, karena pada prinsipnya, pemain lokal adalah yang paling mengetahui minat, impian dan kebutuhan masyarakat Indonesia.

Potensi bisnis domestik ini merupakan potensi tersembunyi dan relatif baru, yang tersegmentasi dalam berbagai kelompok individu. Tiap-tiap segmen ini ternyata memberikan reaksi yang berbeda terhadap berbagai jenis program pemasaran. Itulah sebabnya, merupakan suatu keharusan bagi para pelaku bisnis untuk mengerti dan mendalami karakteristik dari segmen-segmen pasar yang ada. Salah satu potensi baru itu yakni kelompok konsumen Indonesia yang disebut oleh Nielsen Indonesia sebagai Yuppie Couple atau pasangan muda profesional yang hidup di kota besar. Di tengah kebangkitan konsumen, segmen yang potensial untuk didekati adalah kelompok Yuppie Couple, yang jumlahnya mencapai 3-5% dari total populasi penduduk perkotaan.

Mereka merupakan kekuatan ekonomi Indonesia di masa depan, dan penggerak dari kekuatan konsumen,”kata Consumer Research Executive Director Nielsen Indonesia Yudi Suryanata sembari menambahkan, daya beli kelompok masyarakat elit ini cukup kuat karena ditopang oleh gajinya yang rata-rata mencapai Rp 20 juta per pasangan. Hal itu ditunjukkan dari hasil riset Nielsen yang menunjukkan pasangan muda profesional muda ini kerap nongkrong di mall atau kafe paling tidak dua kali seminggu. “Dalam setiap kedatangan ke mall, mereka menghabiskan rata-rata Rp 120 ribu,”jelas Yudi. Dalam hal penanganan konsumsi pangan, mereka cenderung menginginkan hal yang serba praktis. Ini tercermin dari tingkat penetrasi produk microwave dan refrigerator yang cukup tinggi, mencapai 100% dan 88% (lihat Box). Dengan kedua alat elektronik tersebut, produk pangan yang dibeli dapat segera dimasak atau dipanaskan.“Jika tidak habis dipakai, maka dapat disimpan dalam lemari pendingin,”tutur Yudi. Itulah sebabnya kedua sarana elektronik ini mutlak dimiliki oleh kalangan eksekutif muda ini. Hal ini menjadi salah satu petunjuk penting bagi para produsen pangan untuk merancang produk yang mudah ditangani dengan menggunakan microwave dan praktis. Produk pangan yang awet apabila disimpan dalam lemari pendingin juga memiliki potensi besar untuk masuk ke segmen khusus ini.Dalam hal proses pengambilan keputusan untuk membeli suatu produk, Nielsen mencatat, kualitas produk adalah hal yang utama dan tidak bisa ditawar-tawar lagi. Baru setelah kualitasnya sesuai, kedua pasangan profesional muda ini akan berdiskusi dan saling melengkapi informasi yang bersumber dari teman atau jaringan internet yang mereka miliki -sebelum akhirnya diputuskan secara bersama-sama untuk membeli produk tersebut. Perilaku kalangan profesional muda ini menurut pantauan Nielsen Indonesia yakni, pada hari Senin hingga Jumat bekerja secara rutin di kantor, sedang pada Jumat malam mereka acap melepaskan diri dari rutinitas sehari-hari dengan berkumpul bersama teman-teman atau komunitasnya di kafe atau mall. Adapun pada akhir pekan, mereka sering pergi keluar rumah secara bersama pasangan misalnya di mall atau menyalurkan hobinya.
Karena memiliki karakter yang sangat spesifik, maka untuk menjangkau pasar khusus ini sangat diperlukan pendekatan yang khusus pula. Yudi memberikan tujuh kunci sukses pemasaran agar bisa masuk ke segmen Yuppie Couple ini, yakni:
• Menjaga kualitas, yang merupakan faktor utama bagi mereka
• Kesediaan mereka untuk membayar lebih, demi kenyamanan
• Mereka sangat peduli terhadap konsep modernitas dan kebebasan
• Mereka menaruh perhatian pada merek dengan pilihan desain yang serasi
• Pendekatan melalui media yang berbeda, yaitu dengan pemasaran melalui jaringan
• Mereka adalah para pelaku bisnis, sehingga sangat diperlukan adanya komunikasi pemasaran yang meyakinkan dan masuk akal.
Walaupun cukup rumit mendalami karakter para Yuppie Couple ini, namun hal ini akan sesuai dengan hasil yang didapat. Hal ini disebabkan mereka merupakan kelompok konsumen yang sangat potensial dan memiliki daya beli yang tinggi. “Merekalah penggerak utama perekonomian bangsa di masa
 
Oleh  Andang Setiadi 
 
(FOODREVIEW INDONESIA Edisi Januari 2011)

Artikel Lainnya