Keamanan Pangan Tanggung Jawab Bersama


 

Pembahasan keamanan pangan menjadi isu penting bagi industri makanan minuman dalam menuju ASEAN Economy Community (AEC) tahun 2015 nanti, karena sudah menjadi harga mati bahwa akan ada single market dengan persaingan yang sangat ketat. Oleh karena itu perlu dibangun suatu integrasi sistem keamanan pangan yang merupakan tanggung jawab bersama antara tiga pilar, yaitu pemerintah, masyarakat (konsumen), dan industri (produsen).  
 
GAPMMI menyadari bahwa kesehatan masyarakat bisa terwujud apabila masyarakat memiliki pemahaman yang baik tentang keamanan pangan. Salah satu sarana dalam menciptakan kondisi ini adalah dengan melalui media, karena media memiliki peran penting dalam upaya membangun kesadaran masyarakat terhadap keamanan pangan.  Terbatasnya informasi seputar pemilihan produk pangan sering-kali membuat masyarakat bingung sehingga memilih produk pangan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. GAPMMI telah mengadakan Lokakarya Keamanan Pangan pada akhir April 2011 lalu di Jakarta sebagai langkah awal dari serangkaian program edukasi yang ditujukan kepada masyarakat dan media. 
Dalam Lokakarya Keamanan Pangan ini, GAPMMI mengundang pejabat Badan POM RI dan beberapa peneliti dari akademisi.  Dr. Roy Sparringa dan Ir. Tetty H. Sihombing MP., menyampaikan beberapa pokok strategi kebijakan Badan POM dalam membuat regulasi pangan dan melakukan pengawasan keamanan pangan di Indonesia.  Lain halnya dengan Prof. Dedi Fardiaz yang membahas beberapa kasus cemaran mikroba dalam pangan UKM. Keamanan pangan produksi UKM termasuk Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) perlu memperhatikan karena sebagian besar dikonsumsi masyarakat menengah ke bawah termasuk anak-anak sekolah.  Pangan UKM yang tidak aman berdampak dapat membahayakan kesehatan  konsumen, bahkan jika berlangsung berlarut-larut dapat berdampak menghambat perkembangan SDM generasi yang akan datang.  
 
Sedangkan Prof. Sam Soeharto, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Indonesia (PAMKI), membahas pencemaran mikroba patogen melalui makanan, terutama perhatian khusus bayi dengan faktor resiko. Dari dunia usaha juga memberikan sharing pengalamannya dalam mengelola resiko keamanan pangan, sebagai yaitu dengan memaparkan Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB) dalam rangka pengawasan cemaran mikroba dalam produk pangan. Harapan GAPMMI di masa mendatang adalah agar masyarakat bisa menjadi semakin cerdas sehingga resiko kesalahan pemilihan produk pangan dapat dihindari.  
 

Oleh : Fri-27

 
 
(FOODREVIEW INDONESIA Edisi Juni 2012)

 

Artikel Lainnya

  • Des 03, 2024

    Autentifikasi Pangan: Jaminan Keamanan, Mutu & Keaslian Selama masa simpan

    ...

  • Nov 28, 2024

    Time Horizon dalam S&OP

    Panjang waktu (time horizon) yang dilibatkan dalam proyeksi permintaan dan pasokan dalam siklus Sales and Operations Planning (S&OP) dapat bervariasi tergantung pada sifat industri, karakteristik produk, dan kebijakan perusahaan. ...

  • Nov 27, 2024

    PENDUGAAN Masa Simpan Produk Pangan

    Kerusakan pangan merupakan kondisi di mana suatu produk pangan mengalami perubahan yang signifikan sehingga tidak lagi aman atau layak untuk dikonsumsi. Hal ini dapat berupa perubahan penampilan, tekstur, aroma, rasa maupun nilai gizi. ...

  • Nov 26, 2024

    Label Pangan: Jendela Informasi bagi Konsumen

    Label pada kemasan pangan olahan yang kita temui di warung, toko, pasar, atau platform online, memiliki peran penting. Label ini, yang bisa berupa stiker, cetakan langsung pada kemasan, atau bagian dari kemasan itu sendiri, berfungsi memberikan informasi yang benar dan jelas kepada konsumen. Informasi tersebut meliputi nama produk, komposisi bahan, tanggal produksi, tanggal kedaluwarsa, serta keterangan lainnya yang dibutuhkan. Konsumen berhak mengetahui sejelasjelasnya kondisi produk pangan yang dikemas sehingga memberikan rasa aman saat membeli dan/atau mengonsumsi pangan olahan. ...

  • Nov 25, 2024

    Standardisasi Kemasan Pintar (Smart Packaging )

    Kemasan pangan telah berevolusi menjadi elemen penting dalam strategi pemasaran produk pangan. Desain kemasan yang menarik dan informasi yang jelas pada label secara signifikan memengaruhi keputusan konsumen dalam memilih dan membeli produk pangan.   ...