Jenis Kakao di Dunia sebagai Bahan Baku Cokelat


 

Keasaman menjadi hal yang penting dalam cita rasa biji kakao setelah fermentasi. Biji kakao dari Afrika tidak mempunyai cita rasa asam dibandingkan dengan biji kakao Sulawesi atau daerah lainnya di pulau Jawa dan Sumatera di mana pHnya berkisar 4,8-4,9. Kakao dari Ghana mempunyai rentang pH 5,2-5,3. Oleh karena itu, banyak upaya yang dilakukan perlebunan tertentu yang untuk menaikkan pH, salah satunya yaitu  biji yang masak disimpan beberapa hari sebelum dibuka. Tetapi cara ini kurang diperhatikan di perkebunan kakao pada umumnya.    
                                      
Biji kakao pada umumnya terdiri atas 3 macam, yaitu Criollo, Forastero dan Trinitario. Jenis kakao Criolo yang pada mulanya berasal dari Amerika Tengah dan jumlahnya menjadi sangat kecil, yaitu 0,5% dari seluruh kakao di dunia karena tidak tahan terhadap penyakit tumbuhan. Maka dikembangkan di Trinitario, yaitu jenis kakao yang merupakan persilangan antara Criollo dan Forastero. Jenis ini dapat berkembang dengan  baik dan lebih tahan terhadap penyakit tumbuhan. Di  Indonesia, kakao dibedakan menjadi kakao mulia atau Edel dan kakao lindak. Kakao Edel dikembangkan dengan baik di Jawa Timur dan merupakan bagian kakao yang mempunyai rasa dan warna yang tidak terlalu gelap dan lebih mempunyai rasa kacang-kacangan dan buah, meskipun rasa kakaonya  lemah.

 

Lebih lengkapnya silahkan baca di FOODREVIEW INDONESIA edisi "Food Safety By Design", November 2017

Artikel Lainnya

  • Jul 09, 2025

    Pendugaan Pertumbuhan dan Inaktivasi Mikroba pada Pangan

    Pangan mengandung nutrisi yang diperlukan oleh mikroba untuk tumbuh dan berkembang hingga pada tingkat yang dapat memberikan keuntungan, menyebabkan kerusakan, atau menyebabkan penyakit pada manusia. ...

  • Jul 08, 2025

    RUA V GAPMMI 2025: Adhi S. Lukman Kembali Pimpin Asosiasi secara Aklamasi

    Gabungan Produsen Makanan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) sukses menggelar Rapat Umum Anggota (RUA) V tahun 2025 pada tanggal 8 Juli 2025 di Jakarta. Acara ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan capaian dan tantangan yang telah dilalui industri makanan dan minuman Indonesia, sekaligus menandai berakhirnya masa bakti kepengurusan periode 2020-2025 yang dipimpin oleh Adhi S. Lukman. ...

  • Jul 07, 2025

    Mengkaji Ulang Asal-Usul Sambal Kacang

    Saat menikmati pecel, gado-gado, satai, ketoprak, atau otak-otak, rasanya sulit membayangkan hidangan-hidangan ini tanpa siraman sambal kacang yang gurih, manis, dan seringkali juga disertai dengan sensasi pedas dari cabai. Begitu eratnya bumbu ini dengan kuliner Nusantara, hingga seakanakan keberadaannya sudah menyertai hidangan tersebut sejak awal. ...

  • Jul 03, 2025

    Teknologi Pasteurisasi & Mikrofiltrasi Susu: Menjamin Keamanan Pangan, Mengoptimalkan Zat Gizi

    ...

  • Jun 25, 2025

    Food Taipei Mega Shows 2025 Resmi Dibuka

    Pameran FOOD TAIPEI MEGA SHOWS 2025 resmi dibuka hari ini, di Taipei Nangang Exhibition Center Hall 1 dan 2. Diselenggarakan oleh Trade Development Council (TAITRA), pameran ini akan menyatukan lima pameran secara serentak yakni FOOD TAIPEI, FOODTECH TAIPEI, BIO/PHARMATECH TAIWAN, TAIPEI PACK, dan TAIWAN HORECA. Berlangsung selama empat hari hingga Jumat, 28 Juni 2025, pameran ini memecahkan rekor dengan 1.700 peserta dan 45.000 booth, menegaskan posisi Taiwan sebagai pusat inovasi dan daya tarik dalam rantai pasok pangan global.  ...