Kasus Resistensi Antibiotik pada Pangan


 

Di dunia, beberapa kasus resistensi antibiotik pada manusia akibat produk daging unggas telah terdeteksi. Dalam kurun waktu 2012-2017 juga ditemukan bakteri resisten antibiotik pada produk daging unggas di beberapa negara seperti Italia, Vietnam, Rumania, Thailand, Nigeria, Tunisia, Belgia, dan sebagainya.

 

Sementara di Indonesia, data resistensi antibiotika terhadap bakteri penyebab penyakit dalam pangan masih sulitditemukan karena jarang dipublikasikan (Noor dan Poeloengan, 2014). Sebagai gambaran, di Jakarta pada 2014 ditemukan bakteri Salmonella dan Escherichia coli (E. coli) resisten antibiotik yang diisolasi dari karkas ayam. Kemudian Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS) melansir temuan di Kabupaten Sukoharjo, Klaten, dan Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah selama 3 tahun (September 2013 - Agustus 2016) yang menunjukkan adanya bakteri E. coli pada ayam petelur (CIVAS 2017). Selain itu, beberapa temuan bakteri resisten juga diperoleh pada 2012-2017 di berbagai kota di Indonesia, seperti Kupang, Bogor, Surabaya, dan Tangerang, yang umumnya terjadi pada daging itik ataupun daging ayam broiler. Walaupun data publikasi di Indonesia tersebut masih terbatas, penanganan dan pencegahan kontaminasi, baik ke hewan maupun ke manusia tetap perlu menjadi perhatian serius untuk ditangani.

Lebih lengkapnya silahkan baca di FOODREVIEW INDONESIA edisi "Food Safety By Design", November 2017

Artikel Lainnya