Susu kambing mengandung protein kasein lebih rendah, sehingga tinggi proporsi protein serum yang menyebabkan lebih mudah dicerna daripada susu sapi. Susu kambing dan kolostrumnya kaya poliamin dibanding susu dari mamalia lain, sehingga susu kambing merupakan sumber poliamin yang sangat bagus bagi bayi. Poliamin penting untuk pertumbuhan optimal, fungsi sel saluran cerna, maturasi enzim-enzim saluran cerna dan mempunyai implikasi dalam mengurangi insiden alergi pangan pada bayi (Vaquil and Rathee, 2017).
Proporsi asam lemak rantai pendek dan medium cukup tinggi, terutama asam butirat, kaproat, kaprilat, kaprat, laurat, miristat, palmitat, linoleat dan linolenat. Asam kaproat, kaprilat dan kaprat jumlahnya lebih banyak dalam susu kambing dibanding susu sapi. Susu kambing mempunyai proporsi polyunsaturated fatti acid (PUFA) dan conjugated linoleic acid (CLA) yang lebih tinggi. Susu kambing juga tinggi kandungan asam lemak rantai medium (asam kaprilat: C8 dan asam kaprat : C10), sedangkan susu sapi tinggi asam butirat: C4 dan kadang-kadang asam palmitat: C16. Asam lemak rantai medium mempunyai relevansi tinggi karena cepat dioksidasi oleh liver, menginduksi efek kenyang secara cepat. Total medium chain triglyceride (MCT), monounsaturated fatty acid (MUFA) dan PUFA pada susu kambing lebih tinggi daripada susu sapi.
Selengkapnya silakan baca Foodreview Indonesia edisi April 2018 "Food Safety Is A Must". Hubungi langganan@foodreview.co.id atau 0251 8372 333, WA 0811 1190 039.