Hubungan antara kondisi pencernaan dengan otak (gut-brain axis) kini semakin banyak diperhatikan. Penelitian terkait hal tersebut telah banyak dilakukan hingga menghasilkan pengetahuan baru di lintas bidang pangan, kesehatan dan psikiatri. Meskipun secara fisik letak usus dan otak terpisah oleh beberapa organ tubuh lainnya, nyatanya kedua organ tersebut memiliki hubungan yang amat dekat melalui 200 hingga 600 juta sistem syaraf.
Berbagai macam komunikasisecara tidak langsung terjadi antara kedua organ tersebut. Sinyal-sinyal yang dikirimkan oleh otak dapat mempengaruhi sistem motorik, sensori, serta sistem sekresi yang memodulasi sistem pencernaan. Sebaliknya, sinyal atau kondisi yang disampaikan oleh syaraf usus dapat berpengaruh terhadap fungsi otak. Konsep dasar tersebut menjadi dasar pemikiran pentingnya peran mikrobiota usus dalam mempengaruhi fungsi otak melalui komunikasi timbal balik yang terjadi secara tidak langsung (gut microbiota-brain axis).
Selengkapnya di FOODREVIEW INDONESIA Edisi Juni 2017 Managing Shelf Life of Dairy Products www.foodreview.co.id atau pustakapangan.com