Pergeseran minat pasar terhadap produk pangan yang semakin lokal tentu menghadirkan tantangan tersendiri. Penggunaan produk dan cita rasa lokal menjadi semakin digemari karena akses informasi yang tak terbatas. Hal tersebut tentu juga berpengaruh pada penggunaan ingridien yang digunakan.
"Pertumbuhan ini tentu saja didorong oleh adanya inovasi-inovasi produk yang tidak lain diciptakan oleh konsumen," jelas Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi S. Lukman dalan Media Workshop Food Ingredients (Fi) Asia yang dilaksanakan di Jakarta, 4 Juli 2018.
Penggunaan ingridien-ingridien lokal pada inovasi produk tersebut berpengaruh juga pada kepentingan impor yang selama ini dilakukan oleh Indonesia. Oleh karena itu, penggunaan ingridien lokal diharapkan dapat menekan impor dengan menyesuaikan spesifikasi dan standar yang dibutuhkan oleh suatu industri.
"Impor tentu terjadi karena adanya permintaan. Untuk itu, kini saatnya Indonesia sendiri dapat memenuhi permintaan yang dibutuhkan oleh industri sehingga dapat menekan angka impor," tambah Sekretaris Eksekutif South East Asia Food and Agriculture Science and Technology (SEAFAST) Center IPB, Dr. Puspo Edi Giriwono.
Pameran Fi Asia akan dilaksanakan pada 3-5 Oktober 2018 mendatang di Jiexpo Kemayoran dan akan menghadirkan lebih dari 750 peserta pameran produk pangan yang terkait dengan ingridien dan pangan fungsional. Pameran ini juga akan dimeriahkan dengan sesi konferensi dan seminar sebagai referensi para pelaku industri. Fri-35