Sampah kemasan plastik yang dibuang ke lingkungan pada akhirnya akan masuk ke wilayah perairan terutama laut. Terlebih lagi, dengan terurainya sampah kemasan plastik menjadi partikel berukuran mikrometer yang disebut dengan mikroplastik, memungkinkan partikel tersebut masuk ke dalam rantai pangan khususnya produk-produk hasil perikanan. Ditinjau dari aspek keamanan pangan, produk hasil laut yang tercemar mikroplastik dengan kandungan yang tinggi tidak aman untuk dikonsumsi.
"Produk pangan yang paling banyak terkontaminasi mikroplastik ialah produk ikan kaleng dan kerang. Beberapa penelitian menjelaskan bahwa mikroplastik yang terkonsumsi manusia dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan pembengkakan usus. Ukuran mikroplastik yang sangat kecil juga memungkinkan terjadinya transportasi ke jaringan organ lain. Oleh karena itu, keberadaan mikroplastik pada produk seafood perlu dicermati," terang Kepala Seksi Kalibrasi Balai Besar Kimia dan Kemasan, Irma Rumondang, dalam Seminar Advanced Microplastic Detection yang diselenggarakan oleh PT Berca Niaga Medika dan Frontier Lab di Jakarta pada 24 September 2019.
Walaupun isu kontaminasi mikroplastik dalam produk pangan cukup menyita perhatian baru-baru ini, namun data tentang keberadaan mikroplastik pada produk seafood dari perairan Indonesia masih sangat minim. Padahal, polusi plastik di perairan Indonesia cukup tinggi. Oleh karena itu, perlu dilakukan inventori dan karakterisasi dari cemaran mikroplastik di produk pangan yang dihasilkan di Indonesia, terutama pada jenis seafood yang banyak diolah di industri pangan. Salah satu teknologi yang cepat dan akurat untuk deteksi mikroplastik ialah menggunakan Pyrolizer-GCMS.
Vice President sekaligus Global Marketing Manager Frontier Laboratories Ltd., Ichi Watanabe menjelaskan, Pyrolysis Gas Chromatography Mass Spectrometry (Py-GCMS) dapat digunakan untuk mengkarakterisasi berbagai bahan termasuk bahan yang tidak larut dan kompleks seperti polimer plastik dan mikroplastik. "Py-GCMS mampu menganalisis secara terperinci dari polimer serta analisis senyawa target dalam matriks kompleks meskipun menggunakan jumlah sampel yang sangat kecil," jelas Ichi. Fri-37