Dengan pertumbuhan diperkirakan lebih dari 12% dengan tingkat konsumsi yang juga akan meningkat, berbagai inovasi akan dikembangkan untuk tetap mempertahankan produk bakery sebagai makanan pengganti selain makanan pokok.
Produk bakery saat ini bukan hanya dilihat sebagai makanan sampingan, melainkan sudah menjadi makanan pokok bagi sebagian masyarakat Indonesia. Bahkan di kalangan remaja dan anak-anak, produk bakery sudah menggeser nasi sebagai sumber karbohidrat utama. Simple and instant food, mungkin itu sebutannya karena bisa langsung dikonsumsi serta tidak susah untuk menemukan produk bakery yang ingin dikonsumsi.
Selain harga bahan baku bakery yang naik, melemahnya investasi serta krisis global yang diperkirakan akan menggoyahkan perekonomian Indonesia, menjadi kendala industri bakery di tahun 2009. Suasana perpolitikan Indonesia yang saat itu sedikit memanas karena menyambut PEMILU, membuat banyak investor enggan berinvestasi di industri bakery. “Persentase perumbuhan industri bakery di tahun 2009 diperkirakan mencapai 12-15%”, menurut Yusuf Hady, General Manager PT Nippon Indosari Corporindo. Persentase ini bisa meningkat jika ketakutan investor akan krisis global tidak terjadi.
Optimisme para pelaku industri bakery ditahun 2010 sangat tinggi. Di lihat dari makin banyaknya variasi roti, outlet-outlet serta butik-butik bakery yang menjamur di Indonesia, serta stabilitas perekonomian Indonesia yang semakin mantap. Tingkat konsumsi terhadap produk bakery diperkirakan naik jika perkembangan ekonomi meningkat (selama income per kapita naik, tingkat konsumsi juga naik). Diharapkan makin banyak lagi investasi yang dilakukan investor di industri bakery, sehingga para pelaku industri bakery semakin terpacu untuk lebih meningkatkan inovasi serta mutu produknya.
Kenaikan harga bahan baku tetap manjadi kendala utama, terutama tepung terigu yang harganya fluktuatif serta harga minyak bumi dan gula yang diperkirakan naik di tahun 2010. Pendistribusian produk juga bisa menjadi kendala berarti jika tidak di-manage dengan benar. Pendeknya umur produk membuat para pelaku industri bakery memutar otak agar produk tepat waktu sampai ke tangan konsumen tanpa rusak serta dengan biaya produksi yang tidak membengkak.
Tren di 2010
Bakery sebagai produk kesehatan, masih menjadi tren di 2010, karena makin meningkatmya kesadaran konsumen tentang pengaruh kesehatan dari makanan. Whole wheat bread misalnya. Roti yang berwarna agak gelap serta memiliki butiran-butiran cokelat yang berasal dari kulir ari biji gandum ini diklaim sebagai roti kesehatan, dan masih akan menjadi primadona karena roti jenis ini mengandung karbohidrat kompleks dan berserat tinggi yang baik untuk saluran pencernaan serta mengurangi risiko diabetes dan kanker colon. “Permintaan akan produk bakery yang difortifikasi akan begitu-begitu saja, tidak naik atau turun, tapi tetap saja ada permintaan”, Yusuf.
Inovasi lain yang semakin marak dari tahun 2009 hingga 2010 nanti, masih hanya seputar variasi filling pada roti manis, perbaikan kemasan serta tampilan produk.
Eksistensi produsen bakery dapat tercapai jika mutu produk yang dihasilkan terus ditingkatkan dengan menerapkan sistem produksi yang hygiene, konsisten, secepatnya teregistrasi di lembaga untuk sertifikasi produk makanan yang berwenang (MUI, BPOM), inovasi yang tiada henti, menjual produk dengan harga yang terjangkau untuk semua kalangan masyarakat, serta pendistribusian produk yang tepat waktu sehingga menjamin produk tetap baik. Ita
(FOODREVIEW INDONESIA Edisi Januari 2010)