Susu pertumbuhan (grow up milk) ternyata banyak menarik perhatian hampir semua produsen susu di Indonesia. Mereka ramai-ramai mengeluarkan produk untuk segmentasi anak dalam berbagai tingkatan usia.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh The Nielsen Indonesia, secara umum pertumbuhan susu bubuk secara volume adalah sebesar 6,6%, sedangkan dari segi nilai adalah 1,8%. Sementara itu, susu dengan segmen anak dari segi volume tumbuh 9,9% dan dari segi nilai tumbuh 6,9% pada 2010 ini dibanding 2009. Terlihat, bahwa pertumbuhan susu bubuk dengan segmen anak, melebihi pertumbuhan total seluruh susu bubuk.
Rasa kepedulian dari orang tua yang tinggi terhadap anak, ternyata cukup menjadi pendorong bagi pertumbuhan tersebut. Apalagi dengan strategi marketing yang tepat, produsen berhasil meyakinkan para orang tua (terutama ibu-ibu) untuk memberikan konsumsi susu secara berkelanjutan. Walau masih menjadi perdebatan, namun strategi segmentasi susu pertumbuhan berdasarkan usia tampaknya cukup efektif meraup pasar.
Tumbuh kembang otak dan tulang banyak menjadi perhatian para produsen susu untuk anak. Mereka memfortifikasi produknya dengan asam lemak esensial, terutama asam arakhidonat (AA) dan Asam Docosahexaenoat.
Kedua zat gizi tersebut ditujukan untuk mendukung perkembangan otak. Sedangkan untuk pertumbuhan fisik, kalsium menjadi komponen terpenting.Selain zat gizi ini, beberapa produsen juga melengkapi produknya dengan zat gizi lain seperti FOS (fruktoologosakarida) dan GOS (galaktooligosakarida) sebagai sumber prebiotik, bakteri probiotik seperti Lactobacillus sp., karoten sebagai antioksidan, nukleotida untuk meningkatkan fungsi imun, dan sebagainya. Takaran fortifikasi disesuaikan berdasarkan usia.
Menurut The Nielsen Indonesia (Tabel 1), ada 4 segmentasi produk susu di Indonesia –yakni untuk bayi, anak-anak, dewasa, dan wanita hamil/menyusui. Susu pertumbuhan berada pada kategori susu bayi (tahap 1 dan tahap 2), dan kategori anak-anak (tahap 3, 4, dan 5).
Produsen susu pertumbuhan di Indonesia cukup bervariasi, misalnya Nestle dengan Dancow 1+, Dancow 3+, dan Dancow 5+; Frisian Flag dengan Bendera 123 dan Bendera 456; Sari Husada dengan SGM 2, SGM 3, dan SGM 4; Nutricia dengan Bebelac dan Nutrilonnya; serta lainnya.
The Nielsen Indonesia (2010) mengungkapkan bahwa Dancow, Bendera, SGM, Bebelac, dan Nutrilon masuk dalam top 5 brands susu segmen anak di Indonesia. Kemudian diikuti oleh Child kid, Pediasure, Sustagen, Procal, dan Enfagrow. Dua merek milik Nutricia, yakni Bebelac dan Nutrilon cukup menarik perhatian, karena selama 2009 pertumbuhannya adalah yang tertinggi dibanding merek-merek lainnya, yakni untuk Bebelac mencapai 46,4% dan Nutrilon mencapai 20,2%.
Hendry Noer F.
(FOODREVIEW INDONESIA Edisi Desember 2011)