Penerbitan karya ilmiah dalam jurnal sangat penting dalam perkembangan ilmu dan teknologi pangan. Selain itu, dengan publikasi tersebut, peneliti juga dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui penyebaran hasil risetnya, mendapatkan pengakuan keprofesiannya, dan juga sebagai pengabdian dalam profesinya. Hal tersebut diungkapkan oleh Scientific Editor Journal of Food Science, Dr. Daryl Lund, di Kampus IPB Bogor beberapa waktu lalu. "Terdapat beberapa kriteria agar sebuah karya dapat diterbitkan di jurnal internasional," ujar Profesor Emiritus University of Wascinson Madison USA tersebut. Kriteria tersebut mencakup keaslian, kualitas ilmiah, kejelasan dalam penyajian, serta tingkat manfaatnya bagi pembaca dan ilmu pengetahuan.
Dr. Lund juga menjelaskan beberapa alasan ditolaknya artikel dalam penerbitan jurnal internasional. Antara lain tidak menarik bagi pembaca; kurang memberikan informasi baru; hasil yang trivial, predictable, atau duplikat dengan lainnya; tidak terlalu menarik secara internasional; penarikan kesimpulan yang kurang tepat; dan diduga melakukan fabrication atau plagiatisme. "Namun demikian, kita tidak boleh putus asa, karena hampir setiap ilmuwan mengalami penolakan," tutur Dr. Lund. Menurutnya, yang terpenting adalah mengevaluasi mengapa terjadi penolakan tersebut, sehingga dapat memperbaiki kualitas karya ilmiah yang dihasilkan.
Hendry Noer F
(FOODREVIEW INDONESIA Edisi April 2012)