Pada 2016 lalu, industri minuman ringan tumbuh sekitar 4% dengan tingkat pertmbuhan di pasar tradisional (traditional channel) sebesar 2-3% dan pertumbuhan di pasar modern (modern channel) mencapai 6-7%. Beberapa jenis minuman yang tumbuh baik adalah minuman berenergi (16-17%), minuman isotonik dan sejenisnya (15-16%), jus (14-15%), dan minuman susu (13-14%).
Dari sisi konsumen, berdasarkan data pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) menurut pengeluaran, konsumen rumah tangga berkontribusi sebesar 54% dibanding ekspor dan lainnya. Adapun data BPS (2013) menunjukkan bahwa konsumen Indonesia membelanjakan 1,8-2% dari belanja bulanan untuk minuman. Dilihat dari kategorinya, selain AMDK, minuman elektrolit dan minuman berbasis teh tumbuh dengan cukup baik. ìMeskipun grafik pertumbuhannya relatif atau naik turun, namun yang pertumbuhannya stabil adalah AMDK, teh, dan minuman jus. Namun pertumbuhan tahun 2016 lalu pertumbuhannya turun,î jelas Ketua Asosiasi Industri Minuman Ringan (ASRIM), Triyono Prijosoesilo.
Artikel selengkapnya baca di FOODREVIEW INDONESIA edisi Agustus 2017 "Beverages: Thirst Quenching Industry"