Komunikasi Risiko Tingkatkan Keamanan Pangan


 

Komunikasi risiko diperuntukkan untuk membantu konsumen dalam membuat keputusan berdasarkan informasi yang diberikan. Praktik terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan merencanakan komunikasi risiko tersebut, mendengarkan timbal balik apa yang diterima kemudian mengolahnya dengan kepedulian akan tanggung jawab terhadap konsumen. Dengan menggunakan komunikasi risiko tersebut, diharapkan suatu pelaku industri kepada konsumen dapat membagikan informasi yang akan mengubah kepercayaan masyarakat dan berakhir dengan perubahan perilaku akibat komunikasi yang disampaikan. Selain itu, penggunaan media sosial menjadi hal yang penting dalam menunjang komunikasi antara pelaku industri dengan konsumen. data yang diperoleh pada media sosial dapat digunakan untuk mengidentifkasi apa, di mana, siapa, kapan, dan bagaimana suatu komunikasi yang industri jalankan berimbas pada konsumen. 

 

ìSaat ini media sosial sangat memudahkan dalam komunikasi antara pelaku industri dan konsumen. jika digunakan dengan benar, hubungan keduanya dapat berjalan dengan baik karena pelaku industri dapat meninjau dan memperbaiki apa yang dilakukan dengan melihat reaksi dari social media,î ungkap Direktur Internasional R&D Richís, Romeo J.P. Leu.  

Lebih lengkapnya dapat dibaca di FOODREVIEW Indonesia edisi "Localizing Bakery Products" | Januari 2018 | Untuk pembelian atau langganan majalah bisa hubungi langganan@foodreview.co.id

Artikel Lainnya