Aplikasi Amilase dalam Pembuatan Bakeri


 

Amilase merupakan enzim pertama yang digunakan pada pengolahan roti dan sampai sekarang rutin ditambahkan pada tepung. a-amilase komersial berasal dari malted barley, jamur (Aspergillus oryzae) dan bakteri. Stabilitas terhadap suhu merupakan parameter penting pada penggunaan amilase pada pengolahan roti. a-amilase dapat menghidrolisis amilosa dan amilopektin menghasilkan dekstrin, menyediakan gula gula yang dapat difermentasi yang menghasilkan kenaikan volume, warna crust yang lebih baik, dan meningkatkan aroma. Selama penyimpanan, roti perlahan-lahan kehilangan kesegarannya yang dapat diukur dari kekerasan crumb, dan karakteristik lain seperti kehilangan aroma dan air. Amilase dapat memperpanjang umur simpan roti karena bersifat antistaling.

 

a-amilase maltogenik mempunyai stabilitas di antara a-amilase jamur dan bakteri. Sehingga dapat menghidrolisis ikatan glikosidik pati yang tergelatinisasi selama proses pemanggangan, tetapi tidak terjadi degradasi secara berlebihan karena akan inaktif pada tahap akhir pemanggangan. Penggunaan enzim ini tidak memengaruhi sifat reologi adonan karena aktivitasnya yang rendah pada suhu kurang dari 35∞C. Aktivitasnya tinggi hanya pada suhu selama gelatinisasi dan tidak mendegradasi pati secara berlebihan. Penambahan a-amilase maltogenik pada adonan roti dapat memperpanjang umur simpan 4 hari lebih panjang dibandingkan dengan 0,5% bubuk distilasi monogliserida. 

Lebih lengkapnya dapat dibaca di FOODREVIEW Indonesia edisi "Localizing Bakery Products" | Januari 2018 | Untuk pembelian atau langganan majalah bisa hubungi langganan@foodreview.co.id

Artikel Lainnya

  • Des 03, 2024

    Autentifikasi Pangan: Jaminan Keamanan, Mutu & Keaslian Selama masa simpan

    ...

  • Nov 28, 2024

    Time Horizon dalam S&OP

    Panjang waktu (time horizon) yang dilibatkan dalam proyeksi permintaan dan pasokan dalam siklus Sales and Operations Planning (S&OP) dapat bervariasi tergantung pada sifat industri, karakteristik produk, dan kebijakan perusahaan. ...

  • Nov 27, 2024

    PENDUGAAN Masa Simpan Produk Pangan

    Kerusakan pangan merupakan kondisi di mana suatu produk pangan mengalami perubahan yang signifikan sehingga tidak lagi aman atau layak untuk dikonsumsi. Hal ini dapat berupa perubahan penampilan, tekstur, aroma, rasa maupun nilai gizi. ...

  • Nov 26, 2024

    Label Pangan: Jendela Informasi bagi Konsumen

    Label pada kemasan pangan olahan yang kita temui di warung, toko, pasar, atau platform online, memiliki peran penting. Label ini, yang bisa berupa stiker, cetakan langsung pada kemasan, atau bagian dari kemasan itu sendiri, berfungsi memberikan informasi yang benar dan jelas kepada konsumen. Informasi tersebut meliputi nama produk, komposisi bahan, tanggal produksi, tanggal kedaluwarsa, serta keterangan lainnya yang dibutuhkan. Konsumen berhak mengetahui sejelasjelasnya kondisi produk pangan yang dikemas sehingga memberikan rasa aman saat membeli dan/atau mengonsumsi pangan olahan. ...

  • Nov 25, 2024

    Standardisasi Kemasan Pintar (Smart Packaging )

    Kemasan pangan telah berevolusi menjadi elemen penting dalam strategi pemasaran produk pangan. Desain kemasan yang menarik dan informasi yang jelas pada label secara signifikan memengaruhi keputusan konsumen dalam memilih dan membeli produk pangan.   ...