Meski penggunaan terminologi terkait pangan fungsional sudah tidak digunakan secara regulasi di Indonesia, namun di beberapa kalangan, pangan/ ingridien fungsional ini masih sangat erat dikenali. Prinsip umum pangan fungsional/nutraceutical adalah harus dipastikan keamanannya. Tidak ada dampak negatif yang dihasilkan dari penggunaannya, tidak mengubah pola konsumsi normal atau yang biasa dilakukan serta memiliki bukti ilmiah yang mendukung fungsionalitas ingridien atau pangan tersebut.
Ada beberapa kriteria kekuatan bukti ilmiah pangan fungsional yakni: very strong, telah dilaksanakan penelitian metaanalisis dan memiliki hasil yang konsisten dengan dosis yang sama, strong yakni sudah banyak penelitian uji acak terkendali (randomized controlled trial/RCT) yang dilakukan dan hasilnya konsisten, moderate yaitu bukti ilmiah yang mendukung adanya hubungan diet dan penyakit masih belum dapat disimpulkan, weak/ low ketika beberapa bukti ilmiah menyarankan adanya hubungan namun terbatas dan belum dapat disimpulkan, dan preliminary yakni sudah ada 1-2 penelitian RCT, namun masih belum jelas arahnya.
Lebih lengkapnya silakan baca secara langsung FoodReview Indonesia edisi Oktober 2022: Ingridien Pangan Masa Depan dengan fitur digital interaktif yang dapat diakses pada https://bit.ly/oktober22frionline
Tidak mau ketinggalan setiap edisinya?
Daftar langsung untuk berlangganan (GRATIS) https://bit.ly/FRIDIGITAL
Gabung dan lengkapi koleksi majalah FoodReview:
Newsletter: http://bit.ly/fricommunity
Search FOODREVIEW on TOKOPEDIA & SHOPEE
#foodreviewindonesia #foodscience #foodtechnology #ilmupangan #teknologipangan #industripangan #food #pangan #tantangan #sustainable #food #ingredients #future #food #new #issue #magazine #october