Menu Wilayah Timur Indonesia ada di Festival Jajanan Bango 2014




"Ada yang berbeda dalam penyelenggaran Festival Jajanan Bango (FJB) yang digelar di Parkir Timur Senayan (3/5/2014) kemarin, yakni hadirnya penjaja kuliner asal wilayah timur Indonesia. Menurut Nuning Wahyuningsih Senior Brand Manager Bango, PT Unilever Indonesia, hal inilah yang menjadi fokus FJB tahun ini dan seterusnya, yakni ingin lebih mempromosikan kuliner asal wilayah timur Indonesia.

Dengan mengusung tema ‘Persembahan Warisan Kuliner dari Barat hingga Timur Nusantara”, Bango mempunyai misi besar terhadap kuliner Indonesia, yakni terus menggali, mendokumentasikan, dan mengintegrasikan kekayan kuliner Indonesia dari Barat hingga Timur Indonesia.

Sesuai dengan tema yang diusung, FJB kali ini membagi area penjaja makanan menjadi tiga wilayah, yakni Wilayah Barat Nusantara, Wilayah Tengah Nusantara, dan Wilayah Timur Nusantara. Di dalam masing-masing wilayah ini telah hadir belasan kuliner legendaris yang siap memanjakan lidah para penikmat kuliner dengan hidangan khas masing-masing daerah.

Secara konsisten selama sembilan tahun kecap Bango menghadirkan FJB untuk melestarikan kuliner tradisional Indonesia. Ada 65 penjaja kuliner yang ikut dalam festival tahun ini, “Di FJB Jakarta tahun ini, kami mempersembahkan lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya untuk memberikan representasi lebih pada hidangan-hidangan dari wilayah Barat dan Timur Nusantara,” jelas Nuning.
Ada 25 kuliner legendaris yang menjadi ikon FJB 2014, dari wilayah barat Nusantara yakni Mie Aceh Sabang, Sate Padang Ajo Ramon, Soto Padang Hayuda, Martabak Kubang Hayuda; dari wilayah Tengah Nusantara, yakni Tengkleng Klewer Ibu Edi Solo, Sate Jamur Cak Oney Yogyakarta, Sate Klatak Mak Adi Yogyakarta, Nasi Pindang Pak Ndut Semarang, Oseng Oseng Mercon Bu Narti Yogyakarta, Mie Koclok Mas Edy Cirebon, Tahu Tek Telor Cak Kahar Surabaya, Lontong Balap Pak Gendut Surabaya, Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih Jakarta, Nasi Ulam Misjaya Jakarta, Nasi Uduk Ayam Goreng “H. Babe Saman“ Jakarta, Soto Tangkar H Achmad Mochtar Jakarta, Bubur Ase Betawi “Bang Lopi“ Jakarta, Bebek Kaleyo, Gudeg Asli Jogja Ayam Goreng Kalasan “Ibu Laminten”; dan dari wilayah Timur Nusantara, Sop Konro Depot Makassar, Ikan Parape Menu Tradisional Nenek Moyang, Soto Taliwang Bersaudara, Ayam Bakar Taliwang Bersaudara, Ayam Bakar Bali Qui, Dapur Mama Thia. Alasan dipilihnya ke-25 ikon kuliner legendaris ini karena keaslian citarasa dan proses pengolahan yang terus dipertahankan turun-temurun, sehingga menghasilkan kuliner dengan citarasa otentik dan orisinil.

FJB tak hanya hadir di Jakarta, tetapi juga akan menyambangi dua kota lainnya yakni Makassar (24 Mei) dan Medan (7 Juni). Tidak cuma menghadirkan berbagai kuliner legendaris nusantara, di sini juga da Kampung Bango yang menyediakan informasi seputar pengolahan kecap Bango. Ekspedisi kuliner tim Bango dipimpin oleh Pakar Kuliner Arie Parikesit yang menelusuri kekayaan kuliner di tiga wilayah Indonesia yaitu Indonesia Barat (Sumatra Kalimantan), Indonesia Tengah (Jawa, Bali dan Madura) dan Indonesia Timur (Sulawesi, NTT, NTB, Maluku, Papua) juga sedang dilakukan. FJB dan rangkaian kegiatannya ini diharapkan dapat menumbuhkan minat masyarakat untuk mengonsumsi dan melestarikan kuliner nusantara. Ita

Artikel Lainnya

  • Okt 04, 2024

    Jual Produk Non-Halal, Jasa Retailer Tetap Wajib Sertifikasi Halal

    Sertifikat halal untuk jasa retailer memberikan persepsi yang beragam di masyarakat. Sebagian memahami bahwa sertifikasi halal jasa retailer oleh LPH bukan berarti seluruh produk yang dijual sudah dipastikan halal. Sebagian lainnya beranggapan bahwa sertifikat halal pada jasa retailer menandakan kehalalan seluruh produk di dalamnya. Hal ini patut menjadi perhatian serius agar salah paham yang ada di masyarakat tidak terus mengakar.  ...

  • Okt 03, 2024

    Inovasi Ingridien Pangan: Tren & TANTANGAN

    Peningkatan populasi global yang pesat, ditambah dengan dampak perubahan iklim seperti gagal panen dan penurunan produktivitas pertanian, telah memicu krisis pangan global yang semakin mendesak.   ...

  • Okt 03, 2024

    ALLPACK Indonesia 2024 Siap Diselenggarakan

    Perkembangan industri pangan di Indonesia terus meningkat dan terus tumbuh di tahun 2024 ini, yang terbukti hingga triwulan pertama tahun 2024, struktur PDB industri non-migas didominasi oleh industri makanan dan minuman sebesar 39,91%, atau 6,47% dari total PDB Nasional. Sejalan dengan itu, industri pengemasan pangan. ...

  • Okt 02, 2024

    FOOMA akan Hadir di ALLPACK 2024

    The Japan Food Machinery Association (FOOMA) akan hadir dalam paviliun khusus di pameran akbar Allpack Indonesia yang akan berlangsung di JIEXpo Kemayoran Jakarta pada 9-12 Oktober 2024. Indonesia merupakan pasar yang menjanjikan, seingga FOOMA bermaksud menginformasikan daya tarik mesin-mesin produksi pangan dari Jepang.  ...

  • Okt 02, 2024

    Klarifikasi LPPOM Soal Viralnya Penamaan Produk Halal “Wine” dan “Beer”

    Dalam sepekan ini, media sosial ramai memberitakan terkait dengan produk pangan dengan penamaan "tuyul", "tuak", "beer", dan "wine" yang mendapat sertifikat halal. Hal ini tidak sesuai dengan ketetapan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 44 tahun 2020 tentang Penggunaan Nama, Bentuk dan Kemasan Produk yang Tidak Dapat disertifikasi Halal. Pada rilis persnya (01/10/2024), BPJPH menegaskan dua hal.   ...