Pengendalian proses kristalisasi lemak diperlukan agar mendapatkan karakter produk yang diinginkan. Fenomena supercooling terjadi ketika lemak cair diturunkan suhunya hingga di bawah titik lelehnya namun tetap berupa fase cair. Dalam kondisi ini, partikel-partikel trigliserida kemudian akan membentuk kumpulan trigliserida yang disebut dengan klaster. Umumnya supercooling terjadi 5-10°C di bawah titik leleh dan dalam hitungan detik/menit tergantung dari kecepatan proses pendinginan. Supercooling dan pembentukan klaster merupakan prasyarat terjadinya nukleasi atau terbentuknya kristal. Secara umum, supercooling yang tinggi akibat pendinginan yang cepat akan menghasilkan banyak nuklei kristal dengan ukuran yang kecil. Sebaliknya, pendinginan yang lambat berakibat pada supercooling yang rendah dan jumlah nuklei yang lebih sedikit namun berukuran lebih besar. Dalam konteks menghasilkan mouthfeel yang halus, tentu hal ini tidak terlalu disukai.
Lebih lengkapnya silakan baca secara langsung FoodReview Indonesia edisi Juli 2022: Tantangan Pengembangan Pangan Olahan dengan fitur digital interaktif yang dapat diakses pada https://bit.ly/juli22onlinefri
Tidak mau ketinggalan setiap edisinya?
Daftar langsung untuk berlangganan (GRATIS) https://bit.ly/FRIDIGITAL
Gabung dan lengkapi koleksi majalah FoodReview:
Newsletter: http://bit.ly/fricommunity
Search FOODREVIEW on TOKOPEDIA & SHOPEE
#foodreviewindonesia #foodscience #foodtechnology #ilmupangan #teknologipangan #industripangan #food #pangan #tantangan #pengembangan #pangan #olahan #food #processing #new #issue #magazine