Tingginya permintaan akan kemasan kertas, terutama untuk kemasan berkelanjutan dan produk ramah lingkungan menjadi landasan penting untuk tumbuh dan berkembangnya industri kemasan pada tahun 2025 ini.
Melihat hal itu, untuk menjadi sarana komunikasi dan memperbaharui informasi terbaru seputar industri dan bisnis kemasan, diselenggarakanlah pameran Wepack Southeast Asia 2025. Acara yang berlangsung pada 29 hingga 31 Juli 2025 di JIExpo Kemayoran Jakarta tersebut diselenggarakan oleh RX Exhibition dan Asosiasi Kotak Karton Gelombang Indonesia (AKKGI) dengan diikuti oleh tidak kurang dari 200 pelaku usaha yang bergerak dalam rantai pasokan industri kemasan dari dalam dan luar negeri seperti dari Malaysia, Vietnam, Cina dan Thailand.
Vice President RX Greater China Alex Wang di sela-sela pameran tersebut menyampaikan bahwa Indonesia merupakan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan telah memainkan peran penting dalam industri pengemasan global, terutama di segmen kertas, kemasan ramah lingkungan, dan pengemasan cerdas.
“Kehadiran lebih dari 200 peserta dari berbagai negara menandai tingginya antusiasme para pelaku usaha untuk bertemu, bertukar informasi mengenai perkembangan terkini di industri,” katanya. Ia menambahkan, Wepack Southeast Asia dan Indonesia International Paper Chain Industry Expo (Paper Chain Expo) bukan sekadar pameran, namun juga katalis bagi pertumbuhan industri berkelanjutan dan berbasis teknologi.
“Kami meyakini kolaborasi ini dapat menjadi momentum dan platform komprehensif di Kawasan Asia Tenggara serta dapat membuka peluang bisnis baru, memperkuat rantai pasok regional, juga mendorong pertumbuhan inovasi dan keberlanjutan di sektor industri,” kata Alex.
Sebagai sebuah pameran dagang profesional sektor pengemasan kertas terbesar di Kawasan Asia Tenggara, bersamaan dengan pameran tersebut juga diselenggarakan konferensi idustri yang berlangsung selama dua hari yakni pada 30 dan 31 Juli 2025. Pada hari pertama konferensi mengambil tema utama "Penerapan Digitalisasi dan Manufaktur Cerdas dalam Pengemasan”, dan hari ke-2 membahas “Studi Kasus tentang Inovasi Kemasan dalam industri makanan dan minuman”.
Dengan menghadirkan para pakar terkemuka untuk berdiskusi seputar dinamika sektor kemasan di Asia Tenggara, terutama peran teknologi digital dalam meningkatkan efisiensi, fleksibilitas, dan kustomisasi pada aktivitas manufaktur, pembahasan konferensi antara lain meliputi strategi baru untuk mengurangi dampak lingkungan hidup, khususnya pada kemasan produk makanan dan minuman; tren permintaan kemasan halal; preferensi regional yang ikut menentukan penggunaan material dan desain inovatif; sertifikasi SNI, prosedur investasi lokal, akses peralatan, sistem dealer, sumber Kawasan industri; dan lain-lain. FRI-08