Functionality of Egg Protein for Muscle Protein Synthesis
Sebutir telur yang terdiri dari putih dan kuning telur adalah sumber protein hewani yang baik sekali. Dapat dikatakan “an egg a day will keep malnutrition away”.
Bagian putih telur merupakan bagian terbesar protein telur dengan komponen utama albumin, diikuti dengan ovomucoid, ovotransferrin, lysozyme, ovomucin, ovoglobulin, ovoflavoprotein, ovostatin, cystatin, dan avidin. Putih telur sendiri dapat diperoleh dalam bentuk segar atau bentuk bubuk kering. Putih telur berfungsi sebagai 1) ingridien pangan dan sekaligus 2) sumber zat gizi. Sebagai ingridien pangan, sifat fungsional albumin seperti gelling, foaming, dan emulsifikasi telah dibahas FOODREVIEW INDONESIA di berbagai topik. Sebagai zat gizi, albumin putih telur merupakan salah satu protein hewani berkualitas karena memiliki kecernaan tinggi dan kandungan asam amino lengkap sesuai kebutuhan manusia (Tabel 1). Kualitas protein dapat dinyatakan dalam berbagai skor nilai dan salah satunya adalah Protein Digestibility Corrected Amino Acid Score (PDCAAS). Skor ini didasari pada kebutuhan asam amino pada manusia dan kecernaannya, dan saat ini dinyatakan sebagai metode paling akurat untuk menentukan kualitas protein. Nilai PDCAAS 1 adalah yang tertinggi dan nilai 0 adalah yang terendah dimana nilai tersebut juga menunjukkan kelengkapan kandungan asam aminonya. Putih telur memiliki nilai PDCAAS 1. Skor nilai lainnya yang juga umum digunakan adalah Nilai Biologis atau Biological Value (BV). BV menunjukkan berapa besar protein yang ada digunakan oleh tubuh untuk sintesis jaringan. Nilai 100% adalah nilai tertinggi dan nilai ini juga dimiliki oleh protein putih telur.
Oleh: Prof. Retno Murwani
Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang
Selengkapnya artikel ini dapat dibaca di majalah FOODREVIEW INDONESIA edisi Mei 2015, yang dapat diunduh di www.foodreview.co.id