SOLUSI KEMASAN PANGAN YANG DINAMIS DAN PRAKTIS



Pertumbuhan industri kemasan pangan di Indonesia turut mendorong permintaan terhadap bahan baku plastik dan karet. Guna mendukung operasional industri kemasan di Indonesia, pameran Plastics & Rubber Indonesia kembali digelar pada 16-19 November 2016 di Jakarta. Pameran yang diselenggarakan ke-29 kalinya tersebut menampilkan mesin untuk proses pengolahan serta pembuatan bahan baku plastik serta karet yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.

ìKami sangat senang dapat kembali melaksanakan pameran Plastics & Rubber Indonesia untuk tahun ini. Acara ini telah berkembang menjadi sebuah acara pameran industri berskala internasional dengan tampilan produk yang sangat beragam dan komprehensif,î kata Direktur Proyek PT Pamerindo Indonesia, Wiwiek Roberto. Peran dari para inovator yang ikut berpartisipasi adalah sangat penting untuk mendukung sektor yang berpotensi di Indonesia maupun di regional.

Direktur Eksekutif Indonesia Packaging Federation (IPF), Henky Wibawa menuturkan bahwa kemasan pangan di Indonesia saat ini sedang mengalami pertumbuhan, meskipun dalam beberapa tahun belakang tidak tumbuh dengan baik yang dimungkinkan akibat krisis global. Terdapat beberapa hal yang penting untuk ditingkatkan seperti regulasi dan pembangunan infrastruktur.

Henky juga menuturkan bahwa ke depannya, kemasan akan mengalami perkembangan yang lebih baik, tren kemasan yang ringan dan praktis, kemasan fungsional yang mulai diminati untuk segala macam produk pangan mengingat 70% kemasan digunakan untuk industri pangan. Guna mendukung perkembangan industri kemasan, dibutuhkan pengetahuan, teknologi, dan industri itu sendiri guna menjawab kebutuhan kemasan yang lebih efisien biaya, cepat, dan praktis. Dia juga menekankan tentang pentingnya manajemen sampah kemasan yang baik, misalnya dengan menerapkan daur ulang.
    
Dengan hadirnya para perusahaan yang memiliki teknologi terdepan pada pemeran ini, maka dapat mendukung peningkatan bisnis dan pintu masuk bagi produksi karet dan plastik di pasar Asia Tenggara.

Informasi lebih lanjut dapat dilihat pada FOODREVIEW INDONESIA Vol XII, No 12, 2016 edisi "Trendy Bakery" di www.foodreview.co.id atau pustakapangan.com

Artikel Lainnya

  • Apr 11, 2025

    Pameran Food+Beverage Indonesia dan Indonesia Seafood & Meat (IISM) 2025 Siap Digelar

    Sektor makanan dan minuman di Indonesia kini memasuki era baru, di mana inovasi, keberlanjutan, dan kolaborasi bisnis mulai memainkan peran utama dalam membentuk masa depan industri ini. Dalam perkembangan pesat ini, Food+Beverage Indonesia 2025 hadir untuk mendorong pertumbuhan bisnis,  ...

  • Mar 30, 2025

    Reformulasi Minuman: Inovasi berbasis Ingridien Fungsional Indonesia

    Diskusi mengenai reformulasi minuman berpemanis sering mengacu pada laporan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/ WHO) tahun 2022 yang mengulas dampak kesehatan dari Pemanis NonGula (Non-Sugar Sweeteners/NSS) (Rios-Leyvraz and Montez, 2022).  ...

  • Mar 28, 2025

    Reformulasi Minuman: Ragam Strategi Pengurangan Kadar Gula

    Pemerintah menerbitkan PP 28 (2024) tentang Peraturan Pelaksanaan UndangUndang Nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan pada 26 Juli 2024. Kebijakan itu untuk menjawab sejumlah tantangan kesehatan, salah satunya kandungan gula, garam, dan lemak (GGL). ...

  • Mar 26, 2025

    Performa Sensoris Beragam Pemanis Non-sukrosa

    Reformulasi minuman menjadi salah satu intervensi penting dalam upaya pengurangan konsumsi gula pasir (sukrosa) dan gula-gula dengan nilai glikemik tinggi seperti glukosa, fruktosa, dan lakotosa. Langkah formulasi ini diharapkan berkontribusi dalam mengurangi risiko obesitas dan penyakit diabetes. Pemanis non-sukrosa seperti pemanis rendah atau tanpa kalori, memainkan peran sentral dalam reformulasi ini, memungkinkan terciptanya produk minuman dengan rasa manis yang tetap nikmat namun dengan kandungan gula dan kalori yang jauh lebih rendah. ...

  • Mar 21, 2025

    RTD ALOE VERA FUNGSIONAL RENDAH GULA

    Permintaan terhadap produk pangan fungsional mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat. Dalam sepuluh tahun terakhir, terjadi peningkatan signifikan dalam kasus penyakit yang disebabkan oleh pola konsumsi yang kurang sehat, seperti Diabetes Melitus (DM) yang semakin umum ditemukan, bahkan pada populasi usia muda. ...