Augmented reality (AR) merupakan teknologi penggabungan dunia nyata dan maya dalam luaran dua dimensi atau tiga dimensi. Teknologi AR sebenarnya lebih banyak digunakan sebagai alat bantu dalam dunia pengetahuan untuk memproyeksikan beberapa objek seperti binatang, kegiatan, dan lain sebagainya yang ada di museum.
"Sebenarnya teknologi AR ini sudah ada cukup lama, namun memang penggunaannya yang belum maksimal. Saat ini, didukung dengan infrastruktur yang memadai dan kemampuan akses yang memungkinkan dilakukan oleh semua orang," jelas Founder & CEO Assemblr, Hasbi Asyadiq dalam Webinar 'Supply Chain Technology and the Evolving Packaging Industry yang diselenggarakan oleh Indonesian Packaging Federation (IPF) dan Wakeni pada Kamis, 5 November 2020 lalu. Di bidang kemasan, teknologi dapat berkembang lebih jauh untuk memberikan informasi yang lebih interaktif dan menarik jika dibandingkan dengan kemasan pada umumnya.
"Dengan piranti yang memadai, konsumen dapat melihat lebih banyak dan lebih jauh informasi apa saja dengan gambaran yang lebih menarik seperti pada kemasan kopi yang muncul ilustrasi tiga dimensi kopinya dan lain sebagainya. Bahkan dengan teknologi ini, dapat menghemat kemasan karena informasi dapat diperbaharui berkala dengan sistem cloud," tambah Hasbi. Fri-35