Industri Susu di Indonesia (sexy)




Konsumsi Indonesia masih tergolong rendah, yakni sekitar 14,6 liter perkapita.  Angka tersebut masih jauh dari Filipina, yang mencapai 22,1 liter perkapita; Thailand 33,7 liter perkapita; atau Malaysia yang mencapai 50,9 juta perliter perkapita.  Namun demikian, Direktur PT Milko Beverages Indonesia –Lira Oktaviani beranggapan, bahwa kondisi tersebut justru menjadi peluang bagi industri susu untuk dapat turut serta membantu peningkatan konsumsi nasional.  “Dengan populasi penduduk Indonesia lebih dari 237 juta jiwa, maka peningkatan konsumsi susu setiap liter perkapita saja sudah membutuhkan tambahan 237 liter susu per tahun atau 650 ribu liter per hari,” kata Lira dihadapan peserta Seminar FOODREVIEW ‘Managing Shelf Life of Dairy Product’ di IPB International Convention Center Bogor (13/06). 

Menurutnya pertumbuhan susu di Indonesia masih positif untuk semua kategori, baik susu cair, bubuk, maupun kental manis.  “Bahkan susu kental manis yang sejak tahun 1990 diprediksi sudah jenuh dan akan mengalami penurunan, justru sampai sekarang masih tetap tumbuh sekitar 4%, walau dengan varian yang makin bervariasi,” tuturnya.

Namun demikian Lira tidak bisa memungkiri, bahwa masih terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh produsen susu nasional, diantaranya produksi susu segar di Indonesia masih rendah yang menyebabkan ketergantungan terhadap bahan baku impor, serta  kondisi geografis yang luas dengan iklim yang bervariasi.  “Walau demikian, kita harus tetap optimis untuk menghadapi tantangan tersebut dan menangkap peluang yang ada.”

Seminar yang diselenggarakan oleh FOODREVIEW INDONESIA bekerja sama dengan SEAFAST Center diadakan untuk menyambut Hari Susu Nusantara dan juga Bulan Susu Internasional.  Selain Lira, turut hadir sebagai pembicara antara lain Yusra Egayanti (Badan POM RI), Prof. Purwiyatno Hariyadi (SEAFAST Center IPB/FOODREVIEW INDONESIA), Prof. Nuri Andarwulan (SEAFAST Center IPB/FOODREVIEW INDONESIA), Dr. Ratih Dewanti Hariyadi (SEAFAST Center IPB), dan Pratomodjati (Dairygold Indonesia/FOODREVIEW INDONESIA).  Materi seminar bisa didownload disini.

Artikel Lainnya

  • Jul 09, 2025

    Pendugaan Pertumbuhan dan Inaktivasi Mikroba pada Pangan

    Pangan mengandung nutrisi yang diperlukan oleh mikroba untuk tumbuh dan berkembang hingga pada tingkat yang dapat memberikan keuntungan, menyebabkan kerusakan, atau menyebabkan penyakit pada manusia. ...

  • Jul 08, 2025

    RUA V GAPMMI 2025: Adhi S. Lukman Kembali Pimpin Asosiasi secara Aklamasi

    Gabungan Produsen Makanan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) sukses menggelar Rapat Umum Anggota (RUA) V tahun 2025 pada tanggal 8 Juli 2025 di Jakarta. Acara ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan capaian dan tantangan yang telah dilalui industri makanan dan minuman Indonesia, sekaligus menandai berakhirnya masa bakti kepengurusan periode 2020-2025 yang dipimpin oleh Adhi S. Lukman. ...

  • Jul 07, 2025

    Mengkaji Ulang Asal-Usul Sambal Kacang

    Saat menikmati pecel, gado-gado, satai, ketoprak, atau otak-otak, rasanya sulit membayangkan hidangan-hidangan ini tanpa siraman sambal kacang yang gurih, manis, dan seringkali juga disertai dengan sensasi pedas dari cabai. Begitu eratnya bumbu ini dengan kuliner Nusantara, hingga seakanakan keberadaannya sudah menyertai hidangan tersebut sejak awal. ...

  • Jul 03, 2025

    Teknologi Pasteurisasi & Mikrofiltrasi Susu: Menjamin Keamanan Pangan, Mengoptimalkan Zat Gizi

    ...

  • Jun 25, 2025

    Food Taipei Mega Shows 2025 Resmi Dibuka

    Pameran FOOD TAIPEI MEGA SHOWS 2025 resmi dibuka hari ini, di Taipei Nangang Exhibition Center Hall 1 dan 2. Diselenggarakan oleh Trade Development Council (TAITRA), pameran ini akan menyatukan lima pameran secara serentak yakni FOOD TAIPEI, FOODTECH TAIPEI, BIO/PHARMATECH TAIWAN, TAIPEI PACK, dan TAIWAN HORECA. Berlangsung selama empat hari hingga Jumat, 28 Juni 2025, pameran ini memecahkan rekor dengan 1.700 peserta dan 45.000 booth, menegaskan posisi Taiwan sebagai pusat inovasi dan daya tarik dalam rantai pasok pangan global.  ...