Strategi Peningkatan Produktivitas Gula Dalam Negeri


 

Salah satu permasalahan dalam industri gula dalam negeri adalah tingginya konsumsi energi serta mesin dan peralatan yang kurang memadai. General Manager Integrated Casetech Consultant Pvt. Ltd., Ramit Gupta menambahkan bahwa industri gula Indonesia saat ini menghasilkan kualitas gula yang kurang bagus. Selain itu, penggunaan tebu varietas lama berpengaruh pada kualitas dan jumlah gula yang dihasilkan. Tebu varietas lama mempunyai kandungan gula yang lebih rendah dibandingkan dengan varietas baru. Dapat dilihat kondisi sebagian besar industri gula di Indonesia dari beberapa parameter pokok dibandingkan dengan kondisi normal yang harus dicapai, misalnya dalam rangka efisiensi energi, harus dilakukan pengembangan proses sehingga konsumsi uap panas dapat dikurangi menjadi 34 ñ 45%. Selain itu, untuk meningkatkan gula yang dihasilkan, maka recovery tebu harus ditingkatkan menjadi 8 ñ 12%. 

 

Ia menambahkan bahwa pembaharuan teknologi sangat penting untuk meningkatkan produksi gula. Terdapat beberapa sekat yang harus diatasi dari penggunaan mesin-mesin yang selama ini diaplikasikan di industri gula Indonesia, misalnya pada mesin evaporator perlu dilakukan penggantian mesin tipe Robert atau semi-kestner menjadi tipe plate atau falling film. Adapun pada proses perebusan, proses batch dapat dikembangkan menjadi proses perebusan berkesinambungan atau kontinu. 

Lebih lengkapnya silahkan baca di FOODREVIEW INDONESIA edisi "Food Safety By Design", November 2017

Artikel Lainnya

  • Des 03, 2024

    Autentifikasi Pangan: Jaminan Keamanan, Mutu & Keaslian Selama masa simpan

    ...

  • Nov 28, 2024

    Time Horizon dalam S&OP

    Panjang waktu (time horizon) yang dilibatkan dalam proyeksi permintaan dan pasokan dalam siklus Sales and Operations Planning (S&OP) dapat bervariasi tergantung pada sifat industri, karakteristik produk, dan kebijakan perusahaan. ...

  • Nov 27, 2024

    PENDUGAAN Masa Simpan Produk Pangan

    Kerusakan pangan merupakan kondisi di mana suatu produk pangan mengalami perubahan yang signifikan sehingga tidak lagi aman atau layak untuk dikonsumsi. Hal ini dapat berupa perubahan penampilan, tekstur, aroma, rasa maupun nilai gizi. ...

  • Nov 26, 2024

    Label Pangan: Jendela Informasi bagi Konsumen

    Label pada kemasan pangan olahan yang kita temui di warung, toko, pasar, atau platform online, memiliki peran penting. Label ini, yang bisa berupa stiker, cetakan langsung pada kemasan, atau bagian dari kemasan itu sendiri, berfungsi memberikan informasi yang benar dan jelas kepada konsumen. Informasi tersebut meliputi nama produk, komposisi bahan, tanggal produksi, tanggal kedaluwarsa, serta keterangan lainnya yang dibutuhkan. Konsumen berhak mengetahui sejelasjelasnya kondisi produk pangan yang dikemas sehingga memberikan rasa aman saat membeli dan/atau mengonsumsi pangan olahan. ...

  • Nov 25, 2024

    Standardisasi Kemasan Pintar (Smart Packaging )

    Kemasan pangan telah berevolusi menjadi elemen penting dalam strategi pemasaran produk pangan. Desain kemasan yang menarik dan informasi yang jelas pada label secara signifikan memengaruhi keputusan konsumen dalam memilih dan membeli produk pangan.   ...