Pelapisan (coating) snack dapat dilakukan dengan melapisi produk dengan cokelat atau cokelat compound. Di Indonesia sebagian besar industri memakai pelapisan dengan cokelat compound dibandingkan dengan pelapisan memakai cokelat. Selain itu, pelapisan snack dapat pula dipakai cokelat putih atau white coating di mana pelapisannya tidak memakai massa kakao atau bubuk kakao, tetapi hanya memakai susu bubuk dan gula. Pelapisan snack dengan cokelat memerlukan persiapan cokelat yang digunakan yaitu dengan meletakkan mesin tempering di muka mesin pelapisnya. Mesin pelapis biasanya disebut mesin enrobing. Pelapisan snack dengan cokelat compound tidak memerlukan mesin tempering.
Susu bubuk dipakai dapat berupa susu skim dan susu full krim. Kebanyakan pembuatan cokelat untuk pelapisan memakai lebih banyak susu skim daripada susu full krim. Selain karena alasan harga, penggunaan susu skim juga memberikan stabilitas produk yang lebih baik. Selain susu skim, dipakai juga bubuk whey. Harga bubuk whey lebih murah dari susu skim sehingga dapat menjadi cara untuk menekan harga produksi.Bubuk whey dihasilkan dari hasil akhir pembuatan keju dan mempunyai cita rasa sangat asin karena banyak mengandung garam. Maka untuk pembuatan cokelat biasanya dipilih demineralised whey powder yang kadar garamnya sudah dikurangi. Kemudian diperlukan gula pasir untuk menambah volume cokelat.
Lebih lengkapnya dapat dibaca di FOODREVIEW Indonesia edisi "Snackification" | Desember 2017 | Untuk pembelian atau langganan majalah bisa hubungi langganan@foodreview.co.id