
Untuk warna, asumsi sebagian besar orang adalah semakin kuat intensitas warna produk maka intensitas flavor produk tersebut juga semakin kuat. Penambahan pewarna memengaruhi ambang batas (threshold) rasa bagi sejumlah rasa dasar tertentu. Sebagai contoh, peningkatan intensitas warna hijau menyebabkan ambang batas rasa asam menjadi menurun sedangkan ambang batas manis menjadi meningkat, artinya persepsi asam menjadi kuat sedangkan persepsi manis menjadi menurun. Penggunaan warna kuning meningkatkan persepsi rasa asam dan manis, sedangkan warna merah menurunkan persepsi rasa pahit. Yang menarik adalah persepsi rasa asin tidak dipengaruhi oleh warna produk pangan. Hal ini disebabkan rasa asin berkaitan dengan berbagai warna produk pangan. Di pasar tersedia beragam produk berasa asin dengan berbagai warna seperti warna kuning keripik kentang, warna cokelat crackers asin, warna putih popcorn, warna hijau sawi asin dan sebagainya. Akan tetapi ada juga peneliti yang berkesimpulan bahwa rasa asin berkaitan dengan warna putih. Hasil suatu penelitian menunjukkan bahwa penambahan pewarna meningkatkan persepsi terhadap rasa manis sebesar 10%, sehingga dimungkinkan bahwa pewarna makanan juga dapat menurunkan penggunaan gula dalam produk pangan. Peningkatan warna produk menjadi lebih gelap menyebabkan peningkatan persepsi rasa pahit, karena asosiasi gosong untuk produk yang berwarna gelap.
Lebih lengkapnya dapat dibaca di FOODREVIEW Indonesia edisi "Flavor: The Essence of Good Food" | Februari 2018 | Untuk pembelian atau langganan majalah bisa hubungi langganan@foodreview.co.id