Pengurangan Gula pada Produk Konfeksioneri


 

Gula dan produk manis lainnya telah lama menjadi faktor penting dalam mendorong berkembangnya industri pangan. Sukrosa dan jenis gula lain seperti glukosa dan gula alkohol menjadi bagian terbanyak dari komposisi suatu produk konfeksioneri (confectionery). Keberadaan gula ini diperlukan untuk menghasilkan kemanisan, cita rasa, dan keawetan dari produk yang dihasilkan.

Organisasi kesehatan dunia (World Health Organization/WHO) merekomendasikan untuk mengonsumsi gula kurang dari 50 gram per hari. Journal of the Indonesian Nutrition Association menunjukkan bahwa 29,7% penduduk Indonesia mengonsonsumsi gula melebihi rekomendasi dari WHO. Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan insulin menjadi resisten atau tidak mampu menjalankan kemampuannya untuk mengubah gula menjadi
energi. 

Lebih lengkapnya silakan baca di Foodreview Indonesia edisi September 2019, Confectionery: Art of Healthy Indulgence. Pembelian & Berlangganan hubungi kami: langganan@foodreview.co.id / 0251 8372 333 / WA 0811 1190 039. 

 

Artikel Lainnya

  • Des 03, 2024

    Autentifikasi Pangan: Jaminan Keamanan, Mutu & Keaslian Selama masa simpan

    ...

  • Nov 28, 2024

    Time Horizon dalam S&OP

    Panjang waktu (time horizon) yang dilibatkan dalam proyeksi permintaan dan pasokan dalam siklus Sales and Operations Planning (S&OP) dapat bervariasi tergantung pada sifat industri, karakteristik produk, dan kebijakan perusahaan. ...

  • Nov 27, 2024

    PENDUGAAN Masa Simpan Produk Pangan

    Kerusakan pangan merupakan kondisi di mana suatu produk pangan mengalami perubahan yang signifikan sehingga tidak lagi aman atau layak untuk dikonsumsi. Hal ini dapat berupa perubahan penampilan, tekstur, aroma, rasa maupun nilai gizi. ...

  • Nov 26, 2024

    Label Pangan: Jendela Informasi bagi Konsumen

    Label pada kemasan pangan olahan yang kita temui di warung, toko, pasar, atau platform online, memiliki peran penting. Label ini, yang bisa berupa stiker, cetakan langsung pada kemasan, atau bagian dari kemasan itu sendiri, berfungsi memberikan informasi yang benar dan jelas kepada konsumen. Informasi tersebut meliputi nama produk, komposisi bahan, tanggal produksi, tanggal kedaluwarsa, serta keterangan lainnya yang dibutuhkan. Konsumen berhak mengetahui sejelasjelasnya kondisi produk pangan yang dikemas sehingga memberikan rasa aman saat membeli dan/atau mengonsumsi pangan olahan. ...

  • Nov 25, 2024

    Standardisasi Kemasan Pintar (Smart Packaging )

    Kemasan pangan telah berevolusi menjadi elemen penting dalam strategi pemasaran produk pangan. Desain kemasan yang menarik dan informasi yang jelas pada label secara signifikan memengaruhi keputusan konsumen dalam memilih dan membeli produk pangan.   ...