Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan beberapa hal negatif seperti kelebihan berat badan dan obesitas, kerusakan gigi, hingga diabetes. Asupan gula terutama dalam bentuk minuman manis dapat meningkatkan asupan kalori secara keseluruhan. Hal ini mengarah pada pola konsumsi yang tidak sehat dan merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit tidak menular. “Beberapa intervensi yang dapat dilakukan untuk mengurangi asupan gula adalah reformulasi, pelabelan gizi, pembatasan promosi pangan yang mengandung gula tinggi, dan lainnya,” ujar Ketua Tim Standardisasi Klaim dan Informasi Nilai Gizi, Direktorat Standardisasi Pangan Olahan, Badan POM, Ati Widya Perana, SP., MP. dalam In-Depth Seminar FoodReview Indonesia - Sugar Reduction and Healthy Diet: Challenge and Opportunity for Beverage Industry yang diselenggarakan di IPB International Convention Center Bogor, 11 Mei 2023.
Tidak jauh berbeda, Marketing Manager Asia, Cargill, Caroline Tan juga mengungkapkan bahwa salah satu faktor pendorong dalam mengurangi gula dalam produk pangan adalah kesehatan. “Di Indonesia, 1 dari 2 konsumen mengurangi asupan gula dalam diet mereka. Selain itu, mayoritas masyarakat di Asia toleransi terhadap kadar gula yang lebih rendah selama rasa manis yang didapatkan masih sesuai,” katanya. Untuk itu, pengurangan gula pada produk pangan menjadi hal yang potensial terutama kaitannya dengan kesehatan masyarakat secara luas. Fri- 35