Gandeng Teknologi dari Jepang untuk Memajukan Industri Pangan di Indonesia



Baru-baru ini pemerintah Indonesia telah mencatat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 5%. Indonesia tidak lagi sekadar pasar potensial, namun tidak berlebihan juga jika Indonesia disebut sebagai tenaga pendorong perkembangan ASEAN. Perkembangan ini rupanya tidak lepas dari kinerja industri pangan yang telah memberikan sumbangsih besar pada peningkatan ekonomi negara. 

"Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, diperkirakan volume konsumsi produk pangan akan semakin meningkat. Selain itu, permintaan konsumen berkaitan dengan kualitas pangan juga akan semakin tinggi. Dalam kondisi yang demikian, penggunaan teknologi termutakhir dalam lini produksi di industri pangan menjadi hal yang penting. Dengan menggunakan teknologi terbaik dalam industri pangan, memungkinkan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk yang dihasilkan," terang Vice Chairperson of The Japan Food Machinery Association (FOOMA), Masaru Aihara, dalam FOOMA Seminar dengan tema Japanese Solutions for Food Processing in Indonesia dalam rangkaian pameran Allpack Indonesia di Jakarta pada 31 Oktober 2019 lalu

Jepang dikenal sebagai negara yang telah menerapkan teknologi termutakhir dalam industri manufakturnya, khususnya di Industri pangan, yang mampu menghasilkan produk-produk pangan dengan kualitas serta inovasi yang tinggi. Oleh karena itu, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi S. Lukman menuturkan bahwa Indonesia perlu menjalin kerja sama dengan Jepang dalam penggunaan teknologi manufaktur guna meningkatkan daya saing produk pangan dalam negeri

"Industri pangan menjadi salah satu sektor utama yang masuk dalam Making Indonesia 4.0, dimana output yang diinginkan tentunya efektivitas dan efisiensi. Adopsi teknologi yang memadai, dalam hal ini berkaca pada tekonologi manufaktur di Jepang, diharapkan dapat menghasilkan produk pangan yang sesuai dengan permintaan konsumen, tidak hanya kuantitas namun juga kualitas," pungkas Adhi. Fri-37

 

Artikel Lainnya

  • Sep 17, 2024

    Kopi Indonesia: Tantangan di Tengah Perubahan Iklim

    Kopi, sebagai minuman telah menjadi bagian dari budaya global, yang dapat ditemui di berbagai sudut dunia. Diperkirakan 5 miliar cangkir kopi dikonsumsi setiap hari. ...

  • Sep 15, 2024

    PELUANG pengembangan Green Tea Powder & Matcha di Indonesia

    ​Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat, minat konsumen terhadap produk green tea powder (GTP) dan matcha tea powder (MTP) di Indonesia terus mengalami peningkatan. Berbagai potensi manfaat kesehatan GTP dan MTP menjadikan produk-produk ini semakin diminati konsumen. ...

  • Sep 13, 2024

    Finding the Natural Ingredient for Food Preservation

    Utilizing natural antioxidants in food preservation not only helps maintain flavor, color, and nutritional quality but also aligns with the consumer demand for clean-label and health- promoting ingredients onsumers are increasingly aware of what is printed on the food label.  ...

  • Sep 11, 2024

    potensi & Tantangan bioteknologi & alternatif kopi

    Kopi telah menjadi komoditas unggulan Indonesia dan berperan penting dalam perekonomian negara. Selain itu, kopi juga telah menjadi bagian integral dari budaya masyarakat Indonesia, hal ini dapat dilihat dari maraknya kafe kopi dan berbagai kompetisi kopi yang digelar secara rutin. Akan tetapi, Kenaikan harga kopi yang signifikan telah menimbulkan tantangan baru bagi industri kopi. ...

  • Sep 05, 2024

    SNI Kopi Instan: Melindungi Konsumen & Menjamin Mutu Produk

    Kopi telah menjadi bagian dari budaya dan tak terpisahkan sebagai gaya hidup masyarakat Indonesia. Perkembangan budaya kopi saat ini ditandai dengan beragamnya jenis kopi, sampai pada cara produksi, penyiapan dan konsumsi kopi, sehingga memungkinkan setiap individu untuk menciptakan pengalaman minum kopi yang sesuai dengan selera dan gaya hidup mereka masing-masing. ...