Sebagai Negara kepulauan, Indonesia memiliki kelebihan dalam memanfaatkan hasil laut. Sayangnya, hasil laut termasuk dalam produk yang mudah rusak karena kandungan proteinnya yang tinggi. Mengantisipasi hal tersebut, banyak cara telah dilakukan termasuk dalam pengoptimalan sistem logistik rantai dingin.
“Logistik rantai dingin merupakan pendistribusian yang digunakan untuk produk mudah rusak, seperti boga bahari dengan menggunakan suhu dingin yang telah ditetapkan berdasarkan produk yang akan didistribusi,” terang Ketua Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI), Ir. Hasanuddin Yasni, M.Sc dalam International seminar cold chain logistics and A new standard ISO 23412 yang diselenggarakan di Jakarta pada beberapa waktu lalu.
Dalam perkembangannya, sistem logistik rantai dingin juga diintegrasikan dengan pengaplikasian standar seperti ISO.
Baru-baru ini, penggunaan ISO 23412 menetapkan persyaratan untuk penyedia layanan pengiriman berpendingin agar meningkatkan kualitas dan konsistensi layanan pengiriman berpendingin. Dengan demikian, upaya untuk menghadirkan produk hasil laut yang berkualitas dapat terjamin sampai ke tangan konsumen. Fri-38