Jumlah pangan terbuang, tentu akan memengaruhi jumlah ketersediaan pangan yang sangat diperlukan oleh penduduk Indonesia. Laporan dari organisasi pertanian dan pangan dunia (FAO) yang berjudul Global Food Losses and Food Wastes (2011) menyatakan bahwa secara global, kira-kira sepertiga dari pangan yang diproduksi untuk konsumsi manusia itu ternyata hilang karena tercecer atau susut (food loss) maupun terbuang mubazir (food waste).
Angka perkiraan ini belakangan dikoreksi lagi, menjadi 14% persen (FAO 2019), namun tetap saja masih merupakan angka yang sangat tinggi. Untuk dapat merancang upaya menekan angka pangan tercecer dan pangan terbuang, maka kita perlu bisa membedakannya dengan baik. Pada dasarnya, food loss, adalah kehilangan pangan yang utamanya terjadi karena proses produksi dan pengolahan, mulai tahap panen, pascapanen, sampai distribusi.
Lebih lengkapnya silakan baca di Foodreview Indonesia edisi November 2020: Sustainable Food Packaging. Pembelian & Berlangganan hubungi kami: langganan@foodreview.co.id/(0251) 8372-333/WhatsApp: 0811-1190-039.
Newsletter: http://bit.ly/fricommunity
Search FOODREVIEW on TOKOPEDIA & SHOPEE
#foodreviewindonesia #foodscience #foodtechnology #ilmupangan #teknologipangan #industripangan #sustainable #food #packaging