Komunikasi ilmiah populer menjadi penting bagi ilmuwan dan/atau akademisi untuk dapat memberikan informasi efektif kepada mayarakat umum. Namun demikian, penyampaian bahasa yang digunakan seringkali menjadi salah satu kendala. Untuk itu, perlu pemahaman yang komprehensif dan sesuai target sehingga informasi yang dimiliki oleh ilmuwan dan/atau akademisi tersebut dapat terdistribusikan dengan baik. Terutama di era banjir informasi seperti ini, ada banyak sesat pengetahuan yang ditulis bahkan disebarkan oleh seorang yang tidak memiliki otoritas di bidangnya. Sehingga, kemahiran dalam penyampaian informasi terutama terkait sains dan teknologi menjadi poin penting untuk dimiliki oleh ilmuwan dan/atau akademisi saat ini.
Menangkap peluang tersebut, Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) cabang Jakarta menyelenggarakan Workshop & Coaching Penulisan Sains Populer di Media Massa - Tips dan Trik Menulis di Media Massa pada 17-18 September 2021 secara virtual. Salah satu narasumber, Redaktur Pelaksana Liputan6.com, Harun Mahbub Billah menyampaikan bahwa dalam proses menulis atau menciptakan sebuah karya, seseorang setidaknya memiliki tiga kompetensi yang perlu dikuasai yakni (1) mencari informasi, (2) memilih informasi, (3) mengemas informasi.
Melengkapi materi yang disampaikan, Guru Besar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB University, Prof. Purwiyatno Hariyadi mengungkapkan pentingnya seseorang untuk bisa menulis terutama pada pengajar dan peneliti. "Menulis itu bukan hanya sekadar untuk kepentingan publikasi. Lebih dari itu, menulis juga banyak membuka jalur-jalur lain yang ke depan akan memberikan manfaat luar biasa baik terhadap profesi maupun personal," kata Purwiyatno. Kegiatan PATPI tersebut berlangsung selama dua hari dengan dilengkapi praktik menulis artikel ilmiah populer.. Fri-35