Ajang pameran berskala internastional Food Ingredients (Fi) Asia Indonesia 2024 telah sukses menggelar edisi ke-28 di JIExpo Kemayoran jakarta, pada 4 – 6 September 2024 lalu. Pameran tersebut menurut rilis yang dikirimkan ke Redaksi FOODREVIEW Indonesia (11/9), telah mencatatkan rekor baru dalam jumlah pengunjung. Selama tiga hari, telah berhasil menarik lebih dari 22.000 pengunjung dari berbagai sektor industri pangan. Pameran yang diikuti oleh lebih dari 700 perusahaan peserta dari 38 negara tersebut menjadi wadah strategis bagi para profesional dan pelaku bisnis untuk menjalin koneksi, menjajaki peluang kerjasama, serta mengeksplorasi inovasi terbaru dalam industri bahan pangan.
Pameran yang diselenggarakan oleh Informa Markets tersebut juga berhasil menarik daya minat pengunjung dengan fitur event, konferensi dan seminar internasional yang digelar lebih dari 60 topik yang berbeda setiap harinya. Salah satu topik yang sangat diminati oleh pengunjung baik lokal ataupun internasional adalah pembahasan tentang kebijakan sertifikasi halal yang dalam waktu dekat diimplementasikan pada hari ketiga pameran. Pihak penyelenggara pameran bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan LPPOM MUI menghadirkan program menarik sebagai sarana edukasi dan sosialisasi tentang sertifikasi halal.
Berdasarkan data Pew Research Center's Forum on Religion and Public Life, populasi penduduk muslim di dunia diperkirakan akan mencapai 2,2 milyar jiwa atau 26,5% dari total populasi dunia pada tahun 2030. Tentunya ini akan diiringi dengan permintaan produk halal, terutama produk-produk yang terkait dengan makanan dan minuman. Pemerintah Indonesia telah mengatur tentang Jaminan Produk Halal sehingga semua produk yang masuk, beredar dan diperdagangkan di Indonesia wajib bersertifikat halal sesuai dengan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014.
Sertifikasi halal ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan, keamanan, keselamatan, dan kepastian produk halal bagi masyarakat dalam mengonsumsi dan menggunakan produk. Selain itu, dengan adanya sertifikasi halal diharap dapat menjadi nilai tambah dan daya saing produk Indonesia di dalam dan luar negeri. Tahap pertama program wajib sertifikasi halal ini akan berakhir pada 17 Oktober 2024. Pemerintah dengan giat dan aktif melakukan sosialisasi ini agar pelaku usaha, baik dalam negeri maupun luar negeri, dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk memenuhi persyaratan tersebut.
Kepala Pusat Registrasi dan Sertifikasi BPJPH Mamat Salamet Burhanudin dalam acara itu menyatakan antusiasme masyarakat yang begitu tinggi tentang produk halal, khususnya untuk mendapatkan informasi tentang pendaftaran sertifikasi produk halal. Kehadiran BPJPH dalam pameran FiA Indonesia 2024 merupakan bagian dari program edukasi tentang pentingnya produk halal khususnya yang berkaitan tentang bahan baku pangan.
"Berdasarkan data dari BPS, jumlah pelaku usaha di bidang makanan dan minuman ada sekitar 8 juta dan saat ini kami sudah melayani 2 juta pelaku usaha dengan total jumlah produk yang tersertifikasi sebanyak 5 juta. Kami akan dorong terus agar para pelaku usaha makanan dan minuman mendaftarkan produk-produknya karena untuk mendapatkan sertifikasi halal itu mudah, murah, cepat, dan terukur,” kata Mamat.
Dalam pameran itu pula, LPPOM MUI menyelenggarakan Halal Coaching Center. LPPOM MUI aktif memberikan informasi kepada para pengunjung selama tiga hari pameran berlangsung yang memungkinkan pengunjung berkonsultasi mengenai proses pendaftaran sertifikasi halal. Halal Coaching Centre tersebut menjadi peluang berharga bagi pelaku industri makanan dan minuman untuk mendapatkan bimbingan, arahan, serta informasi tentang mekanisme pendaftaran dan perolehan sertifikat halal.
Regional Portfolio Director (ASEAN) Informa Markets Rose Chitanuwat mengatakan, “Kami sangat terkesan dengan respons luar biasa yang diterima oleh Fi Asia Indonesia 2024. Lebih dari 22.000 pengunjung dari berbagai penjuru dunia, bersama dengan lebih dari 700 peserta pameran dari 38 negara, telah menjadikan acara ini sukses besar. Ini bukan hanya tentang jumlah, tetapi juga tentang kualitas interaksi yang terjadi di sini."
Rose menambahkan, lebih dari 80% peserta pameran telah mengkonfirmasi keikutsertaan mereka kembali pada Fi Asia Indonesia 2026 yang akan diselenggarakan pada 16 – 18 September 2026. Ini menunjukkan betapa pentingnya acara ini sebagai platform utama bagi industri makanan dan minuman untuk membangun koneksi bisnis dan membuka peluang kerjasama yang strategis.
Sebagai bagian dari rangkaian acara Food Ingredients di Asia, Fi Asia direncanakan akan hadir di Vietnam pada 9-12 Oktober 2024 di Saigon Exhibition Convention Center, dan Fi Asia Thailand yang akan digelar pada 17-19 September 2025 di Queen Sirikit National Convention Center, Bangkok. FRI-08