Tepung Termodifikasi Panas untuk Meningkatkan Kualitas Bakeri


 

Thermal treated flour  merupakan tepung yang dimodifikasi menggunakan panas sehingga memberikan sifat fungsional ketika diaplikasikan ke produk pangan dan memiliki karakter yang berbeda dari tepung biasa. Perlakuan panas pada pada tepung ini meningkatkan viskositas jika dibandingkan dengan tepung biasa. Proses tepung ini di Indonesia adalah PT Sriboga Food Solutions. “Produk thermal treated flour  kami misalnya SWIFT yang cocok digunakan pada roti untuk memperpanjang kesegaran roti, meningkatkan tekstur dan kelembutan. Di samping itu, ada pula BAMBOO yang banyak diaplikasikan pada mi. Penambahan BAMBOO pada produksi mi menghasilkan mi yang kenyal, mengurangi over-cooked dan tesktur yang disukai. Hal ini menjadikan BAMBOO selain sebagai ingridien yang alami, juga sebagai pengganti bahan kimia yang sering digunakan pada pembuatan mi,” jelas Sriboga Food Solutions Division Head, Irianda Susilo dalam bincang-bincang dengan Redaksi Foodreview Indonesia di Jakarta beberapa waktu lalu.

 

Selain itu, ada pula hydrothermal treated flour, yaitu tepung yang dimodifikasi dengan proses panas menggunakan air atau uap air. Proses tersebut menghasilkan tepung dengan derajat gelatinisasi tertentu. “Proses hidrotermal menghasilkan tepung yang tergelatinisasi sebagian,sesuai kebutuhan penggunaannya untuk produk pangan. Tepung ini mempunyai sifat viskositas yang lebih tinggi daripada tepung terigu biasa,” jelas Technical Advisor Sriboga Food Solutions, Geoff A Hunter. Beberapa contoh dari hydrothermal treated flour adalah EMERALD yang banyak digunakan pada produk pangan goreng dan snack untuk menyiptakan dan memperpanjang tekstur kripsi produk. Selain itu, ada pula PREGEL yang mempunyai viskositas 80.000 cps dan kadar air 14%. Tepung ini banyak diaplikasikan sebagai ingridien food coating, sup dan saus instan, serta sebagai ingridien filling. Fri-29

Artikel Lainnya

  • Des 03, 2024

    Autentifikasi Pangan: Jaminan Keamanan, Mutu & Keaslian Selama masa simpan

    ...

  • Nov 28, 2024

    Time Horizon dalam S&OP

    Panjang waktu (time horizon) yang dilibatkan dalam proyeksi permintaan dan pasokan dalam siklus Sales and Operations Planning (S&OP) dapat bervariasi tergantung pada sifat industri, karakteristik produk, dan kebijakan perusahaan. ...

  • Nov 27, 2024

    PENDUGAAN Masa Simpan Produk Pangan

    Kerusakan pangan merupakan kondisi di mana suatu produk pangan mengalami perubahan yang signifikan sehingga tidak lagi aman atau layak untuk dikonsumsi. Hal ini dapat berupa perubahan penampilan, tekstur, aroma, rasa maupun nilai gizi. ...

  • Nov 26, 2024

    Label Pangan: Jendela Informasi bagi Konsumen

    Label pada kemasan pangan olahan yang kita temui di warung, toko, pasar, atau platform online, memiliki peran penting. Label ini, yang bisa berupa stiker, cetakan langsung pada kemasan, atau bagian dari kemasan itu sendiri, berfungsi memberikan informasi yang benar dan jelas kepada konsumen. Informasi tersebut meliputi nama produk, komposisi bahan, tanggal produksi, tanggal kedaluwarsa, serta keterangan lainnya yang dibutuhkan. Konsumen berhak mengetahui sejelasjelasnya kondisi produk pangan yang dikemas sehingga memberikan rasa aman saat membeli dan/atau mengonsumsi pangan olahan. ...

  • Nov 25, 2024

    Standardisasi Kemasan Pintar (Smart Packaging )

    Kemasan pangan telah berevolusi menjadi elemen penting dalam strategi pemasaran produk pangan. Desain kemasan yang menarik dan informasi yang jelas pada label secara signifikan memengaruhi keputusan konsumen dalam memilih dan membeli produk pangan.   ...