Vitamin memiliki kemampuan sebagai antikarsinogenik karena sifatnya yang mampu memblokade proses karsinogenik dan meningkatkan fungsi imun. Sebuah penelitian dilakukan oleh Jayathilakan dkk (2007) mengaplikasikan asam askorbat (5 mg/kg), cengkeh (25 mg/kg), dan kayu manis (25 mg/kg) yang diberikan atau dibalurkan pada produk daging sapi, domba, dan babi kemudian disimpan pada suhu 60C selama 6 hari.
Hasilnya, produksi bau yang tidak enak dapat ditekan hingga 50% dan dan memiliki daya inhibisi yang tinggi. Efektifitas antioksidan juga ditunjukkan oleh Colindres dan Brewer (2011) yang menguji beberapa antioksidan baik alami seperti ekstrak biji anggur, rosemary oleoresin, dan ekstrak oregano dan tiga antioksidan sintetis seperti PG, BHA, dan BHT yang diujikan pada daging patty burger yang telah masak (710C), dibekukan (-180C) dan dipanaskan kembali. Pengujian dilakukan selama 6 bulan dengan kondisi penyimpanan yang sama. Pengujian meliputi efek antioksidan pada sensoris, warna, dan stabilitas oksidatif. Hasilnya PG memiliki hasil yang sama dengan ekstrak biji anggur diikuti rosemary oleoresin yang lebih baik dari BHA dan BHA lebih baik dibanding ekstrak oregano yang memiliki hasil sama dengan BHT.
Selengkapnya silakan baca Foodreview Indonesia edisi April 2018 "Food Safety Is A Must". Hubungi langganan@foodreview.co.id atau 0251 8372 333, WA 0811 1190 039.