Tantangan Pengembangan Produk Probiotik


 


Panghal dkk. (2018) menjelaskan bahwa beberapa tantangan dalam mengembangkan produk probiotik adalah dalam seleksi mikroba bakteri, persentase bakteri, toksisitas, stabilitas selama pengolahan, serta stabilitas probiotik selama penyimpanan. Seleksi mikroba mengacu pada beberapa faktor, misalnya kemampuan bertahan hidup terhadap kondisi proses, penyimpanan, kondisi pencernaan, dan manfaat kesehatannya. Selain itu, kriteria lainnya adalah terkait fungsionalitas, aspek teknologi,  keamanan, dan regulasi. Pada produk probiotik non-dairy, terdapat beberapa kelompok mikroba utama yang bisa digunakan, yaitu Bifidobacterium, Lactobacillus, Enterococcus, Saccharomyces, Streptococcus, Pediococcus, dan Propionibacterium.

 

Adapun tentang persentase mikroba, konsentrasi optimum mikroba probiotik masih menjadi diskusi dan sampai sekarang masih terus dilakukan riset terkait banyaknya sel probiotik yang bertahan dalam usus halus.

Lebih lengkapnya silakan baca di Foodreview Indonesia edisi Juni 2018: Dairy Opportunity.
Pembelian & Berlangganan hubungi kami : langganan@foodreview.co.id / 0251 8372 333 / WA 0811 1190 039

Artikel Lainnya

  • Des 03, 2024

    Autentifikasi Pangan: Jaminan Keamanan, Mutu & Keaslian Selama masa simpan

    ...

  • Nov 28, 2024

    Time Horizon dalam S&OP

    Panjang waktu (time horizon) yang dilibatkan dalam proyeksi permintaan dan pasokan dalam siklus Sales and Operations Planning (S&OP) dapat bervariasi tergantung pada sifat industri, karakteristik produk, dan kebijakan perusahaan. ...

  • Nov 27, 2024

    PENDUGAAN Masa Simpan Produk Pangan

    Kerusakan pangan merupakan kondisi di mana suatu produk pangan mengalami perubahan yang signifikan sehingga tidak lagi aman atau layak untuk dikonsumsi. Hal ini dapat berupa perubahan penampilan, tekstur, aroma, rasa maupun nilai gizi. ...

  • Nov 26, 2024

    Label Pangan: Jendela Informasi bagi Konsumen

    Label pada kemasan pangan olahan yang kita temui di warung, toko, pasar, atau platform online, memiliki peran penting. Label ini, yang bisa berupa stiker, cetakan langsung pada kemasan, atau bagian dari kemasan itu sendiri, berfungsi memberikan informasi yang benar dan jelas kepada konsumen. Informasi tersebut meliputi nama produk, komposisi bahan, tanggal produksi, tanggal kedaluwarsa, serta keterangan lainnya yang dibutuhkan. Konsumen berhak mengetahui sejelasjelasnya kondisi produk pangan yang dikemas sehingga memberikan rasa aman saat membeli dan/atau mengonsumsi pangan olahan. ...

  • Nov 25, 2024

    Standardisasi Kemasan Pintar (Smart Packaging )

    Kemasan pangan telah berevolusi menjadi elemen penting dalam strategi pemasaran produk pangan. Desain kemasan yang menarik dan informasi yang jelas pada label secara signifikan memengaruhi keputusan konsumen dalam memilih dan membeli produk pangan.   ...