Panghal dkk. (2018) menjelaskan bahwa beberapa tantangan dalam mengembangkan produk probiotik adalah dalam seleksi mikroba bakteri, persentase bakteri, toksisitas, stabilitas selama pengolahan, serta stabilitas probiotik selama penyimpanan. Seleksi mikroba mengacu pada beberapa faktor, misalnya kemampuan bertahan hidup terhadap kondisi proses, penyimpanan, kondisi pencernaan, dan manfaat kesehatannya. Selain itu, kriteria lainnya adalah terkait fungsionalitas, aspek teknologi, keamanan, dan regulasi. Pada produk probiotik non-dairy, terdapat beberapa kelompok mikroba utama yang bisa digunakan, yaitu Bifidobacterium, Lactobacillus, Enterococcus, Saccharomyces, Streptococcus, Pediococcus, dan Propionibacterium.
Adapun tentang persentase mikroba, konsentrasi optimum mikroba probiotik masih menjadi diskusi dan sampai sekarang masih terus dilakukan riset terkait banyaknya sel probiotik yang bertahan dalam usus halus.
Lebih lengkapnya silakan baca di Foodreview Indonesia edisi Juni 2018: Dairy Opportunity.
Pembelian & Berlangganan hubungi kami : langganan@foodreview.co.id / 0251 8372 333 / WA 0811 1190 039