Prebiotik non-karbohidrat, biasanya didapat dari senyawa flavanol tanaman seperti pada kakao. Senyawa flavanol mampu merangsang pertumbuhan bakteri asam laktat yang pada umumnya adalah bakteri probiotik. Flavanol pada kakao mampu meningkatkan pertumbuhan bakteri usus yang menguntungkan, seperti Lactobacillus dan Bifidobacterium, sekaligus mengurangi jumlah bakteri patogen, seperti Clostridium perfringens. Di sisi lain, metabolit bioaktif dari kakao dapat meningkatkan kesehatan usus, menunjukkan aktivitas anti- inflamasi, secara positif memengaruhi kekebalan, dan mengurangi risiko berbagai penyakit. Dengan demikian, tidak salah bila minuman cokelat digemari tidak hanya karena kekayaan rasa dan aromanya sebagai minuman penyegar, namun manfaatnya sangatlah menguntungkan bagi kesehatan.
Lebih lengkapnya silakan baca secara langsung FoodReview Indonesia edisi Maret 2022: Pangan, Gizi dan Kesehatan: Pelajaran dari Pandemi COVID-19 dengan fitur digital interaktif yang dapat diakses pada https://bit.ly/fri22marchonline
Tidak mau ketinggalan setiap edisinya?
Daftar langsung untuk berlangganan (GRATIS) https://bit.ly/FRIDIGITAL
Gabung dan lengkapi koleksi majalah FoodReview:
Newsletter: http://bit.ly/fricommunity
Search FOODREVIEW on TOKOPEDIA & SHOPEE
#foodreviewindonesia #foodscience #foodtechnology #ilmupangan #teknologipangan #industripangan #membangun #pangan #indonesiagan #teknologipangan #industripangan #pangan #gizi #kesehatan #pelajaran #dari #pandemi #covid19