
Intoleransi seperti laktosa dan alergi pada produk dairy menjadi salah satu alasan muncul dan berkembangnya produk berbasis nabati, tidak terkecuali pada produk minuman. Alternatif dairy ini terus meningkat permintaannya sejalan dengan kesadaran konsumen pada produk yang lebih menyehatkan. Tidak hanya itu, aspek keberlanjutan yang mulai banyak disadari oleh konsumen juga turut mendorong tumbuhnya minuman berbasis nabati saat ini.
"Minuman sari kedelai (soy drink) merupakan jenis produk pertama yang paling banyak ada di pasar, namun, perkembangan minuman berbasis nabati ini terus dieksplorasi dengan berbagai jenis bahan nabati potensial lainnya," ujar representatif Krones, Florian Stauber pada Seminar - Trends & Innovations in Packaging towards Sustainability yang diselenggarakan oleh Indonesian Packaging Federation di dalam rangkaian pameran ALLPacK Indonesia, 13 Oktober 2022. Florian melanjutkan bahwa ada tiga jenis bahan nabati yang berpotensi dan saat ini juga telah banyak digunakan yakni jenis grains, nuts, dan legumes.
"Tentu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dari penggunaan jenis-jenis bahan ini, seperti grains dengan kandungan protein yang tidak cukup banyak, nuts yang sedikit lebih mahal, serta legumes yang memiliki kekurangan pada aspek flavornya," imbuh Florian. Tidak hanya dari segi ingridien, penggunaan teknologi serta proses juga harus dipertimbangkan untuk dapat menghasilkan produk minuman dengan mutu dan kualitas yang dikehendaki. Fri-35