Antioksidan Natural untuk Produk Pangan


Permintaan akan produk dengan label bersih (clean label) terus mengalami peningkatan. Hal ini membuka peluang bagi produk-produk natural untuk memenuhi permintaan tersebut, termasuk dalam memilih antioksidan. Beberapa jenis antioksidan seperti ethylenediaminetetraacetic acid (EDTA), tertiary butylhydroquinone (TBHQ), butylated hydroxyanisole (BHA), butylated hydroxtoluene (BHT), propyl gallate, ascorbyl palmitate berpeluang tidak lagi dipilih oleh konsumen. 

Antioksidan yang berasal dari bahan natural seperti dari turunan tanaman rosemary (carnosic acid, carnosol), teh hijau (catechins), acerola cherry (ascorbic acid), tokoferol campuran (minyak nabati) asam askorbat (turunan jagung), dan asam sitrat (fermentasi gula) lebih disukai pangsa pasar saat ini. 

“Salah satu produk antioksidan kami adalah Herbalox yang berasal dari ekstrak rosemary. Antioksidan ini dapat diaplikasi pada berbagai produk mulai dari daging dan unggas, lemak dan minyak, hingga pangan ringan,” ujar Application Technologist, Kalsec Asia Pacific Pte Ltd., Chong Chian Nee dalam FoodReview Indonesia In-Depth Seminar - Stability & Nutritional Aspect of Fat and Oil yang diselenggarakan oleh FoodReview Indonesia di IICC Botani, Bogor pada Kamis, 7 Maret 2024. 

Lebih lanjut, Chong Chian Nee juga menuturkan bahwa Herbalox terbukti secara ilmiah memberikan stabilitas oksidatif yang sama atau lebih baik dari pengawet pangan sintetis. Selain itu, tersedia pula berbagai intensitas standar rasa mulai dari rasa rosemary ringan hingga lebih kuat yang dapat meningkatkan pengalaman sensoris produk yang diaplikasikan. Fri-35

Artikel Lainnya

  • Apr 11, 2025

    Pameran Food+Beverage Indonesia dan Indonesia Seafood & Meat (IISM) 2025 Siap Digelar

    Sektor makanan dan minuman di Indonesia kini memasuki era baru, di mana inovasi, keberlanjutan, dan kolaborasi bisnis mulai memainkan peran utama dalam membentuk masa depan industri ini. Dalam perkembangan pesat ini, Food+Beverage Indonesia 2025 hadir untuk mendorong pertumbuhan bisnis,  ...

  • Mar 30, 2025

    Reformulasi Minuman: Inovasi berbasis Ingridien Fungsional Indonesia

    Diskusi mengenai reformulasi minuman berpemanis sering mengacu pada laporan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/ WHO) tahun 2022 yang mengulas dampak kesehatan dari Pemanis NonGula (Non-Sugar Sweeteners/NSS) (Rios-Leyvraz and Montez, 2022).  ...

  • Mar 28, 2025

    Reformulasi Minuman: Ragam Strategi Pengurangan Kadar Gula

    Pemerintah menerbitkan PP 28 (2024) tentang Peraturan Pelaksanaan UndangUndang Nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan pada 26 Juli 2024. Kebijakan itu untuk menjawab sejumlah tantangan kesehatan, salah satunya kandungan gula, garam, dan lemak (GGL). ...

  • Mar 26, 2025

    Performa Sensoris Beragam Pemanis Non-sukrosa

    Reformulasi minuman menjadi salah satu intervensi penting dalam upaya pengurangan konsumsi gula pasir (sukrosa) dan gula-gula dengan nilai glikemik tinggi seperti glukosa, fruktosa, dan lakotosa. Langkah formulasi ini diharapkan berkontribusi dalam mengurangi risiko obesitas dan penyakit diabetes. Pemanis non-sukrosa seperti pemanis rendah atau tanpa kalori, memainkan peran sentral dalam reformulasi ini, memungkinkan terciptanya produk minuman dengan rasa manis yang tetap nikmat namun dengan kandungan gula dan kalori yang jauh lebih rendah. ...

  • Mar 21, 2025

    RTD ALOE VERA FUNGSIONAL RENDAH GULA

    Permintaan terhadap produk pangan fungsional mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat. Dalam sepuluh tahun terakhir, terjadi peningkatan signifikan dalam kasus penyakit yang disebabkan oleh pola konsumsi yang kurang sehat, seperti Diabetes Melitus (DM) yang semakin umum ditemukan, bahkan pada populasi usia muda. ...