Perubahan iklim telah menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi sektor pangan global. Kenaikan suhu, perubahan pola curah hujan, dan meningkatnya frekuensi peristiwa cuaca ekstrem seperti banjir dan kekeringan, mengganggu produksi pangan di berbagai belahan dunia. Perubahan ini tidak hanya mengurangi hasil panen, tetapi juga mempengaruhi kualitas pangan, meningkatkan risiko ketidakamanan pangan. Kondisi ini sangat meresahkan karena populasi dunia terus bertambah, sehingga kebutuhan pangan semakin mendesak.
“Misalnya saja, banjir dapat membawa beberapa kontaminan yang sebelumnya hanya berada di satu lokasi, karena bencana tersebut, maka kontaminasi menjadi lebih luas yang tentu menjadi masalah bagi keamanan pangan karena risiko kontaminasi yang juga lebih besar,” ujar Guru Besar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB University, Prof. Dr. Purwiyatno Hariyadi dalam Public Training - Comprehensive Food Safety Management Sytem in Commeratuion of World Food Safety Day 7 June 2024 yang diselenggarakan oleh Catalyst Consulting in Collaboration with Neogen di IPB International Convention Center, Bogor, 7 Juni 2024.
Bersamaan dengan Hari Keamanan Pangan Dunia (7 Juni 2024), Direktur Catalyst Consulting, Jamal Zamrudi mengatakan bahwa perubahan iklim sangat mempengaruhi keamanan pangan dan membutuhkan tindakan kolektif untuk menghadapi hal tersebut. “Hari ini menjadi momentum untuk mendorong kesiapan dalam menghadapi tantangan tak terduga seperti gangguan pasokan global dan ancaman keamanan pangan. untuk itu, perlu kolaborasi dan komitmen bersama agar dapat menjawab tantangan untuk memastikan akses pada pangan yang aman dan berkualitas,” pungkasnya. Fri-35