Keamanan Pangan, Prioritas Utama Perdagangan Pangan Global


 

Dalam pengembangan industri pangan dalam negeri, ada baiknya jika Indonesia banyak berkaca dari negeri tetangga, thailand. Industri pangan di negeri gajah putih tersebut kini tidak lagi terlalu mengandalkan pangan sebagai komoditi, namun sudah bergeser ke arah  diversifikasi produk, dengan memanfaatkan kemampuan teknologi pangan yang dimiliki.
 
Pada sisi lain, produk pangan hasil teknologi sebaiknya juga mendefinisi ulang tentang persepsi masyarakat luas bahwa harga murah itu selalu menyenangkan. Vice President Business & Sustainability Development Asia Direktur Lloyd Register Quality Assurance (LRRQA), Richard Gunawan, mengatakan, keamanan pangan dan masalah kebersihan harus pula diperhatikan. Selain itu harus berani mengeluarkan persepsi “Made in Indonesia”, harga bukan menjadi satu-satunya cara untuk bersaing, namun yang harus pula diarahkan untuk memenuhi standar internasional. “Tidak sekadar harga,kini produk pangan yang beredar secara internasional harus pula memperhatikan faktor ramah lingkungan, kebersihan, dan keamanan pangan,”katanya dalam seminar tentang keamanan pangan yang digelar Keamanan Pangan, Prioritas Utama Perdagangan Pangan Global Richard Gunawan Vice President Business &  Sustainability Development Asia Direktur Lloyd Register Quality Assurance (LRRQA) LRQA bersama GAPMMI di Jakarta pada pertengahan Juni lalu.
 
Richard menambahkan, LRQA merupakan bagaian dari Lloyd Register Group di Inggris, yang memiliki prinsip menlindungi
hidup melalui keamanan pangan. Pendekatan bisnis LRQA, jelas Richard, yakni melihat efektifitas sistem manajemen  suatu perusahaan untuk mencegah adanya suatu kasus keamanan pangan, penilaian LRQA dapat dibuat untuk mencari risiko spesifik sesuai yang diminta perusahaan,auditor yang selalu menjelaskan faktor risiko kritikal kepada para senior manajemen di perusahaan. Lebih dari itu, “LRQA auditor adalah pakar makanan dengan pengalaman di industri pangan. Kami ingin menjaga citra perusahaan dan membantu anda dalam ambisi ekpor keluar negeri, “kata Richard Gunawan. 
 
oleh : Rifa
 

(FOODREVIEW INDONESIA Edisi Agustus 2011)

Artikel Lainnya