Globalisasi & Isu Keamanan Pangan



Keamanan pangan menjadi faktor penting dalam perdagangan global saat ini.  Peneliti SEAFAST Center IPB, Prof. Purwiyatno Hariyadi, mengungkapkan keamanan pangan dapat menjadi isu kesehatan Publik, ekonomi, dan perdagangan internasional.  “Oleh sebab itu, sangat penting bagi industri untuk memantau perkembangan isu keamanan pangan terbaru.  Apalagi isu keamanan pangan selalu berkembang dari waktu ke waktu,” kata Purwiyatno dalam In-depth Seminar FOODREVIEW INDONESIA Current Food Safety Issues yang diselenggarakan FOODREVIEW INDONESIA dan SEAFAST Center IPB pada 10 Maret lalu di IPB International Convention Center Bogor.  Sebagai isu kesehatan publik, Purwiyatno menyebutkan bahwa sekitar dua juta orang di dunia meninggal setiap tahunnya akibat keamanan pangan.  Sedangkan dari segi ekonomi, keamanan pangan telah mengakibatkan kerugian sebesar Rp. 100 hingga 299 triliun pertahunnya. Begitupun dengan isu perdagangan, Purwiyatno menyontohkan fenomena chasing zero pada standar aflatoksin di Uni Eropa.  “Persyaratan tersebut berpotensi menurunkan ekspor negara Afrika ke Uni Eropa hingga 64%,” tutur Purwiyatno.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Direktur Inspeksi dan Sertifikasi Pangan Badan POM RI –Ir. Tetty Sihombing, MP. menjelaskan sistem pengawasan pangan yang efektif sangat esensial untuk melindungi kesehatan dan keamanan konsumen dalam negeri.  “Globalisasi menjadikan perdagangan pangan lintas benua, rantai pangan semakin kompleks,” kata Tetty.  Oleh sebab itu, diperlukan peningkatan dalam pengawasan berbasis risiko, SDM pengawas, Kemitraan dengan pemangku kepentingan, kemandirian masyarakat dan pelaku usaha, kapasitas dan inovasi pelaku usaha, serta kapasitas dan kapabilitas pengujian.  Untuk menjawab tantangan tersebut, Badan POM telah melakukan sejumlah terobosan, seperti perubahan paradigma pengawasan dari watch dog control menjadi proactive control, dimana dilakukan penerapan Program Manajemen Risiko (PMR) oleh industri pangan dan diverifikasi oleh pemerintah sebagai regulator.

Turut hadir sebagai pembicara lainnya adalah Prof. Dr. Ratih Dewanti Hariyadi (SEAFAST Center IPB), Suwidji Wongso Ph.D (ALPI), dan Hesty Nur Fadia (3M Indonesia).  Pembahasan selengkapnya dapat dibaca di FOODREVIEW INDONESIA edisi April 2016. Materi seminar dapat diunduh di sini. Fri-09

 

Artikel Lainnya

  • Jul 09, 2025

    Pendugaan Pertumbuhan dan Inaktivasi Mikroba pada Pangan

    Pangan mengandung nutrisi yang diperlukan oleh mikroba untuk tumbuh dan berkembang hingga pada tingkat yang dapat memberikan keuntungan, menyebabkan kerusakan, atau menyebabkan penyakit pada manusia. ...

  • Jul 08, 2025

    RUA V GAPMMI 2025: Adhi S. Lukman Kembali Pimpin Asosiasi secara Aklamasi

    Gabungan Produsen Makanan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) sukses menggelar Rapat Umum Anggota (RUA) V tahun 2025 pada tanggal 8 Juli 2025 di Jakarta. Acara ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan capaian dan tantangan yang telah dilalui industri makanan dan minuman Indonesia, sekaligus menandai berakhirnya masa bakti kepengurusan periode 2020-2025 yang dipimpin oleh Adhi S. Lukman. ...

  • Jul 07, 2025

    Mengkaji Ulang Asal-Usul Sambal Kacang

    Saat menikmati pecel, gado-gado, satai, ketoprak, atau otak-otak, rasanya sulit membayangkan hidangan-hidangan ini tanpa siraman sambal kacang yang gurih, manis, dan seringkali juga disertai dengan sensasi pedas dari cabai. Begitu eratnya bumbu ini dengan kuliner Nusantara, hingga seakanakan keberadaannya sudah menyertai hidangan tersebut sejak awal. ...

  • Jul 03, 2025

    Teknologi Pasteurisasi & Mikrofiltrasi Susu: Menjamin Keamanan Pangan, Mengoptimalkan Zat Gizi

    ...

  • Jun 25, 2025

    Food Taipei Mega Shows 2025 Resmi Dibuka

    Pameran FOOD TAIPEI MEGA SHOWS 2025 resmi dibuka hari ini, di Taipei Nangang Exhibition Center Hall 1 dan 2. Diselenggarakan oleh Trade Development Council (TAITRA), pameran ini akan menyatukan lima pameran secara serentak yakni FOOD TAIPEI, FOODTECH TAIPEI, BIO/PHARMATECH TAIWAN, TAIPEI PACK, dan TAIWAN HORECA. Berlangsung selama empat hari hingga Jumat, 28 Juni 2025, pameran ini memecahkan rekor dengan 1.700 peserta dan 45.000 booth, menegaskan posisi Taiwan sebagai pusat inovasi dan daya tarik dalam rantai pasok pangan global.  ...