Pertumbuhan populasi manusia yang semakin meningkat sebanding dengan bertambahnya kebutuhan pangan yang harus dipenuhi. Peningkatan jumlah kebutuhan pangan ini tidak diiringi dengan kecukupan stok pasokan pangan yang ada. Akibatnya, stok pasokan pangan semakin terbatas dan mulai terjadi krisis pangan diberbagai belahan dunia. Berdasarkan hasil penelitian Economist Intelligence Unit (EIU) yang didukung oleh Cargill memperlihatkan megatren yang dapat memengaruhi kelangsungan rantai pasokan pangan, di antaranya yaitu penyediaan infrastruktur yang belum memadai, kelangkaan sumber daya pangan, serta stok pangan yang terbuang sebelum sampai ke tangan konsumen (food loss) dan sampah pangan (food waste).
“Jika melihat di Indonesia saat ini, terdapat kesenjangan harga yang cukup signifikan antara daerah perkotaan dan daerah pedesaan yang terpencil karena infrastruktur yang kurang memadai, keamanan distribusi stok pangan, juga topografi. Hal ini karena aktivitas perdagangan dan distribusi pangan ke daerah tersebut menjadi tidak efisien akibat jaringan transportasi tidak memadai serta ketiadaan fasilitas dan sarana prasarana contohnya fasilitas penyimpanan. Hal ini menjadi faktor terbatasnya stok pangan di daerah terpencil dan terluar,” jelas Corporate Affairs Director Cargill Indonesia, Arief Susanto, dalam Cargill Media Breakfasting di Jakarta pada 9 Mei 2019 lalu.
Tidak hanya itu, produksi pangan dalam negeri juga dipengaruhi terutama oleh kelangkaan sumber daya pangan dan isu keberlanjutan pangan. Hal ini diprediksi menjadi lebih buruk dalam jangka panjang karena perubahan iklim. Masalah lain yaitu food loss dan food waste, umumnya terjadi karena teknologi yang tidak memadai, kurangnya infrastruktur, dan keterampilan teknis atau adanya kesenjangan pengetahuan, serta kurangnya dukungan logistik. “Banyak petani plasma di Indonesia menghadapi tantangan dalam integrasi rantai pasokan dan logistik. Oleh karena itu seluruh pemangku kepentingan, termasuk sektor swasta maupun pemerintah memiliki peranan penting dalam menemukan solusi untuk menjawab tantangan rantai pasokan pangan agar dapat terintegrasi dengan baik. Kerjasama yang apik antar sektor akan dapat memenuhi kebutuhan bahan pangan yang berkelanjutan, termasuk meningkatkan penelusuran serta transparansi rantai pasokan global,” pungkas Arief. Fri-37