HARI PANGAN SEDUNIA DIPERINGATI DI KOTA SUSU


 

Krisis pangan dunia menjadi ancaman yang tidak main-main. FAO terus mengingatkan sejak tahun 1974 pada acara konferensi pangan sedunia. Selanjutnya saat konferensi FAO ke-20 bulan November 1979 dicetuskan resolusi nomor 179 yang menetapkan peringatan World Food Day atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Hari Pangan Sedunia (HPS). Peringatan HPS dimulai tahun 1981 di setiap Tanggal 16 Oktober.

 

Indonesia sebagai negara agraris penghasil berbagai bahan pangan menggelar peringatan hari pangan sedunia. Tema yang diangkat dalam perayaan hari pangan sedunia ke XXXVI adalah Membangun Kedaulatan Pangan di Era Perubahan Iklim. Perayaan ini berlangsung pada tanggal 28-30 Oktober 2016 di Desa Kemiri, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Salah satu tujuan dari peringatan HPS meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat internasional akan pentingnya penanganan masalah pangan baik di tingkat global, regional, dan khususnya tingkat nasional. Selain itu peringatan HPS juga diharapkan mampu memperkokoh solidaritas antar bangsa dalam usaha memberantas kekurangan pangan dan gizi yang masih dialami oleh sebagian penduduk dunia terutama di negara berkembang.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo hadir membuka acara puncak yang dilaksanakan di Kompleks Perkantoran Pemkab Boyolali pada tanggal 29 Oktober 2016. Presiden melakukan panen padi di area pertanaman padi kecamatan Banyudono serta berkunjung di area pameran dan gelar teknologi yang dimotori oleh Badan Litbang Kementrian Pertanian. ìNegara kita negara besar. Negara subur tapi kita harus berbicara apa adanya. Tahun lalu beras, kedelai, jagung, buah-buahan, gula masih impor,î ujar Presiden Joko Widodo. Namun dengan kerja keras dan semangat perubahan dari semua pihak, maka impian kedaulatan pangan akan menjadi nyata. Hasil kerja keras mulai terlihat dari panen raya dan pameran gelar teknologi dari berbagai kementerian, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, perusahaan BUMN dan BUMD, asosiasi, dan sebagainya.

Serangkaian kegiatan disiapkan panitia, diantaranya acara puncak, gelar inovasi teknologi, pameran, perlombaan dan demo, diplomatic tour, penghargaan, dan jalan santai.  Gelar teknologi yang dipamerkan sangat lengkap mulai dari benih berbagai tanaman pangan dan non pangan, alat mesin pertanian, tanaman pangan unggul, alat mesin pengolahan pangan, inovasi produk pangan, dan teras makanan. Sekitar 203 booth turut memeriahkan pameran gelar teknologi. Produk-produk yang dipamerkan berupa program-program pengelolaan serta pengembangan, inovasi produk dan jasa, peran perusahaan dalam mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian pertanian, serta komoditas pertanian, kehutanan, kelautan, dan perikanan unggulan.

Hal yang paling menarik dari acara ini adalah adanya menara jagung setinggi 15 meter dan menara jeruk setinggi 2 meter yang digawangi oleh badan ketahanan pangan pemerintah kabupaten. Sudah bukan rahasia bahwa jagung merupakan simbol ketahanan pangan. Menara jagung ini memecah rekor MURI sebagai menara jagung tertinggi. Di hari ketiga juga diadakan makan jagung manis bersama dan membuat olahan makanan dari bahan jagung sebanyak 301 macam yang juga memecahkan rekor MURI.

Artikel Lainnya