Setiap 16 Oktober diperingati Hari Pangan Sedunia dan tahun ini mengambil tema "Menggerakkan Generasi Muda Dalam Membangun Pertanian Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia". Hal ini mengingatkan kita juga tentang ucapan Presiden Soekarno yang menggelorakan bahwa pangan ialah soal mati dan hidupnya bangsa. Pernyataan inni berimplikasi pembangunan pertanian harus dikawal dari hulu ke hilir secara baik untuk memperkuat nasionalisme pangan.
Sayangnya pembangunan pertanian di negeri agraris ini dari tahun ke tahun semakin membuat hati miris. Kehadiran generasi muda untuk menjadi petani handal jumlahnya kian berkurang. Padahal Presiden Soekarno pernah juga mengatakan secara tegas, ìBeri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.î Kalimat tersebut merupakan gambaran betapa superiornya pemuda sebagai agen perubahan di segala bidang pembangunan bangsa termasuk di sektor pertanian. Tentu saja, pemuda yang dimaksud ialah mereka yang berprestasi dan melek teknologi pertanian.
Dengan energi yang masih membara dan daya kreativitas tinggi yang dimiliki, pemuda mampu menjadi akselerator dan katalisator nasionalisme pembangunan pertanian, mengingat saat ini tidak sedikit pemuda Indonesia yang berhasil mengharumkan nama bangsa berkat keahliannya.
Selanjutnya dapat dibaca di Foodreview Indonesia edisi Oktober 2017