Salah satu oligosakarida baru yang muncul dengan karakteristik prebiotiknya, merupakan pemanis kesehatan rendah kalori yang tidak dapat dicerna yang mendukung proliferasi bakteri menguntungkan yang berada di usus besar, oleh karena itu bertindak sebagai prebiotik. IMO merupakan campuran dari karbohidrat rantai pendek yang tahan terhadap pencernaan. Terbukti efektif dalam meningkatkan jumlah bifidobakteri dan laktat dan memperbaiki mikroflora usus, serta dapat mereproduksi bifidobacterium sebanyak 2 sampai 4 kali.
Bahan dasar untuk pembuatan IMO adalah pati yang dihidrolisis secara enzimatik menghasilkan isomaltooligosakarida. Pati yang digunakan dapat berasal dari tanaman serealia, seperti gandum, barley dan kentang. IMO umumnya digunakan sebagai pemanis dalam berbagai produk pangan. Beberapa industri yang mempergunakan IMO sebagai ingridien, antara lain pada industri minuman, susu dan industri permen serta dessert. IMO juga digunakan oleh industri terkait lainnya, misalnya, tahu, pasta ikan, biskuit, kue, kembang gula, permen dan coklat, produk susu, bubuk instan, susu bubuk, yogurt, es krim, sorbets, sherbets, selai, jeli, muffin, sereal, sup, juga sebagai bahan masakan rumahan. Isomalto-oligosakarida juga dapat terbentuk secara alami pada beberapa jenis makanan fermentasi seperti miso beras, kecap, dan sake.
Selengkapnya baca di FOODREVIEW INDONESIA edisi September 2017