Menjaga Kestabilan Sistem Emulsi pada Es Krim


 

Es krim merupakan produk pangan yang terdiri atas sistem koloid yang komplek dengan kandungan lemak susu 10-17%, gula 13-17%, 11% padatan bukan lemak seperti laktosa, protein, dan garam mineral; serta 02-0,5% pengemulsi atau penstabil. Penambahan kombinasi pengemulsi pada es krim memberikan efek penting berupa pembentukan bodi es krim dan tekstur, terutama pada es krim rendah lemak. Cita rasa dan tekstur dari es krim merupakan hasil kombinasi antara sistem lemak/air, udara/air, dan protein.

Monogliserida merupakan jenis pengemulsi yang paling banyak digunakan dalam es krim karena dapat berinteraksi dengan sistem lemak/air dan udara/air, serta bertanggung jawab terhadap terjadinya destabilisasi parsial emulsi lemak. Protein susu yang terdenaturasi secara parsial akan membuat lemak tidak stabil dan globula lemak akan mengalami aglomerasi. Pengemulsi polisakarida juga sering digunakan pada es krim untuk menghambat pembentukan kristal es yang besar yang menyebabkan penurunan kualitas tekstur produk.

Selengkapnya baca di FOODREVIEW INDONESIA edisi September 2017

Artikel Lainnya

  • Des 03, 2024

    Autentifikasi Pangan: Jaminan Keamanan, Mutu & Keaslian Selama masa simpan

    ...

  • Nov 28, 2024

    Time Horizon dalam S&OP

    Panjang waktu (time horizon) yang dilibatkan dalam proyeksi permintaan dan pasokan dalam siklus Sales and Operations Planning (S&OP) dapat bervariasi tergantung pada sifat industri, karakteristik produk, dan kebijakan perusahaan. ...

  • Nov 27, 2024

    PENDUGAAN Masa Simpan Produk Pangan

    Kerusakan pangan merupakan kondisi di mana suatu produk pangan mengalami perubahan yang signifikan sehingga tidak lagi aman atau layak untuk dikonsumsi. Hal ini dapat berupa perubahan penampilan, tekstur, aroma, rasa maupun nilai gizi. ...

  • Nov 26, 2024

    Label Pangan: Jendela Informasi bagi Konsumen

    Label pada kemasan pangan olahan yang kita temui di warung, toko, pasar, atau platform online, memiliki peran penting. Label ini, yang bisa berupa stiker, cetakan langsung pada kemasan, atau bagian dari kemasan itu sendiri, berfungsi memberikan informasi yang benar dan jelas kepada konsumen. Informasi tersebut meliputi nama produk, komposisi bahan, tanggal produksi, tanggal kedaluwarsa, serta keterangan lainnya yang dibutuhkan. Konsumen berhak mengetahui sejelasjelasnya kondisi produk pangan yang dikemas sehingga memberikan rasa aman saat membeli dan/atau mengonsumsi pangan olahan. ...

  • Nov 25, 2024

    Standardisasi Kemasan Pintar (Smart Packaging )

    Kemasan pangan telah berevolusi menjadi elemen penting dalam strategi pemasaran produk pangan. Desain kemasan yang menarik dan informasi yang jelas pada label secara signifikan memengaruhi keputusan konsumen dalam memilih dan membeli produk pangan.   ...