
Dalam aplikasinya permeate dapat digunakan pada produk bakeri, sup dan saus, confectionery, daging olahan, produk susu, serta produk minuman. Para produk bakeri, kandungan laktosa pada adonan roti, muffin dan kukis akan mempertahankan kelembutan dan menambah daya simpan produk. Hal ini karena emulsi yang terbentuk lebih efektif sehingga meningkatkan daya pengikatan air (water holding capacity). Adapun pada adonan pizza, penggantian garam dengan permeate sampai dengan 70% akan memberikan nilai tambah terhadap label informasi gizi berupa pengurangan garam dengan cita rasa yang tidak berbeda secara nyata.
Food Perfection Consultancy Singapura, Martin Teo menambahkan pula bahwa penggunaan permeate pada saus tomat akan meningkatkan cita rasa dan menyeimbangkan rasa asam yang muncul pada saus tomat. Pada produk confectionery, permeate dapat bermanfaat untuk mengurangi rasa manis dan berperan dalam proses kristalisasi yang penting pembentukan struktur produk. Selain itu, jika diaplikasikan pada produk berbasis cokelat, adanya rasa asin dapat menyeimbangkan rasa ketika permeate digunakan sebagai ingridien untuk coating atau filling biskuit atau kukis. Selain sebagai agen pengurangan kandungan garam, penggunaan permeate pada daging olahan juga berfungsi dalam memelihara cita rasa pahit dan meningkatkan pembentukan struktur daging olah. Selain itu, laktosa pada permeate juga menjadi media karbohidrat untuk fermentasi sosis.
Selanjutnya dapat dibaca di Foodreview Indonesia edisi Oktober 2017