Aplikasi Permeate dalam Pembentukan Karakter Produk Pangan



Dalam aplikasinya permeate dapat digunakan pada produk bakeri, sup dan saus, confectionery, daging olahan, produk susu, serta produk minuman. Para produk bakeri, kandungan laktosa pada adonan roti, muffin dan kukis akan mempertahankan kelembutan dan menambah daya simpan produk. Hal ini karena emulsi yang terbentuk lebih efektif sehingga meningkatkan daya pengikatan air (water holding capacity). Adapun pada adonan pizza, penggantian garam dengan permeate sampai dengan 70% akan memberikan nilai tambah terhadap label informasi gizi berupa pengurangan garam dengan cita rasa yang tidak berbeda secara nyata. 

Food Perfection Consultancy Singapura, Martin Teo menambahkan pula bahwa penggunaan permeate pada saus tomat akan meningkatkan cita rasa dan menyeimbangkan rasa asam yang muncul pada saus tomat. Pada produk confectionery, permeate dapat bermanfaat untuk mengurangi rasa manis dan berperan dalam proses kristalisasi yang penting pembentukan struktur produk. Selain itu, jika diaplikasikan pada produk berbasis cokelat, adanya rasa asin dapat menyeimbangkan rasa ketika permeate digunakan sebagai ingridien untuk coating atau filling biskuit atau kukis. Selain sebagai agen pengurangan kandungan garam, penggunaan permeate pada daging olahan juga berfungsi dalam memelihara cita rasa pahit dan meningkatkan pembentukan struktur daging olah. Selain itu, laktosa pada permeate juga menjadi media karbohidrat untuk fermentasi sosis.

Selanjutnya dapat dibaca di Foodreview Indonesia edisi Oktober 2017

Artikel Lainnya

  • Apr 11, 2025

    Pameran Food+Beverage Indonesia dan Indonesia Seafood & Meat (IISM) 2025 Siap Digelar

    Sektor makanan dan minuman di Indonesia kini memasuki era baru, di mana inovasi, keberlanjutan, dan kolaborasi bisnis mulai memainkan peran utama dalam membentuk masa depan industri ini. Dalam perkembangan pesat ini, Food+Beverage Indonesia 2025 hadir untuk mendorong pertumbuhan bisnis,  ...

  • Mar 30, 2025

    Reformulasi Minuman: Inovasi berbasis Ingridien Fungsional Indonesia

    Diskusi mengenai reformulasi minuman berpemanis sering mengacu pada laporan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/ WHO) tahun 2022 yang mengulas dampak kesehatan dari Pemanis NonGula (Non-Sugar Sweeteners/NSS) (Rios-Leyvraz and Montez, 2022).  ...

  • Mar 28, 2025

    Reformulasi Minuman: Ragam Strategi Pengurangan Kadar Gula

    Pemerintah menerbitkan PP 28 (2024) tentang Peraturan Pelaksanaan UndangUndang Nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan pada 26 Juli 2024. Kebijakan itu untuk menjawab sejumlah tantangan kesehatan, salah satunya kandungan gula, garam, dan lemak (GGL). ...

  • Mar 26, 2025

    Performa Sensoris Beragam Pemanis Non-sukrosa

    Reformulasi minuman menjadi salah satu intervensi penting dalam upaya pengurangan konsumsi gula pasir (sukrosa) dan gula-gula dengan nilai glikemik tinggi seperti glukosa, fruktosa, dan lakotosa. Langkah formulasi ini diharapkan berkontribusi dalam mengurangi risiko obesitas dan penyakit diabetes. Pemanis non-sukrosa seperti pemanis rendah atau tanpa kalori, memainkan peran sentral dalam reformulasi ini, memungkinkan terciptanya produk minuman dengan rasa manis yang tetap nikmat namun dengan kandungan gula dan kalori yang jauh lebih rendah. ...

  • Mar 21, 2025

    RTD ALOE VERA FUNGSIONAL RENDAH GULA

    Permintaan terhadap produk pangan fungsional mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat. Dalam sepuluh tahun terakhir, terjadi peningkatan signifikan dalam kasus penyakit yang disebabkan oleh pola konsumsi yang kurang sehat, seperti Diabetes Melitus (DM) yang semakin umum ditemukan, bahkan pada populasi usia muda. ...